13 Mahasiswa Unsyiah Aceh Ciptakan Dua Robot Terbang
Merdeka.com - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) berhasil menciptakan dua jenis robot terbang yaitu Siwah 9X7 dan Vertical Take Off Landing (VTOL). Ada 13 mahasiswa terlibat membuat robot terbang ini yang tergabung dalam Seulawah Team.
Ketua Seulawah Team Fenda Dwi Ariefianto menjelaskan, kedua robot terbang ini memiliki spesifikasi yang berbeda. Untuk VTOL menggunakan model drone jenis hexacopter, baterai 6 cell 5200 mAh, motor 470 KV dengan Thrust 1,6 Kg/motor, jangkauan tempuhnya sekitar 3 kilometer dan mampu mengangkat beban sampai 5 kilogram.
Sementara Siwah 9X7 menggunakan model wahana X8 Skywalker, digerakkan dengan motor 880 KV dan daya 1300 Watt, jangkauan tempuhnya sekitar 30 kilometer dan mampu mengangkat beban sampai 4,2 kilogram.
-
Mengapa para peneliti mengembangkan robot ini? Ini merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi. Mengutip South China Morning Post via NYPost, Jumat (4/7), melaporkan bahwa hal ini dapat mengarah pada 'pengembangan kecerdasan hibrida manusia-robot.'
-
Robot pilot belajar terbang seperti apa? Robot belajar menerbangkan pesawat dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami dan dapat melihat situasi kokpit menggunakan kamera dan meresponsnya.
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Kemampuan khusus apa yang dimiliki robot pilot? Robot humanoid ini punya keunggulan dapat beradaptasi dengan kokpit dan sistem penerbangan yang berbeda tanpa perlu memodifikasi pesawat.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Siapa pembuat robot pilot PIBOT? “Pibot adalah robot humanoid yang dapat menerbangkan pesawat seperti pilot manusia dengan memanipulasi semua kontrol tunggal di kokpit, yang dirancang untuk manusia,“ kata David Hyunchul Shim, Chief of research on the KAIST School of Electrical Engineering Project, Rabu (23/8).
"VTOL ini bisa digunakan untuk drop logistik pada titik tertentu. Kalau Siwah dikhususkan untuk pemetaan wilayah bencana," kata Fenda Dwi Ariefianto, Rabu (25/9) di Banda Aceh.
©2019 Merdeka.com/AfifFenda mengungkapkan, bahwa 13 anggota Seulawah Team ini berasal dari Teknik Sipil, Industri dan Elektro di Fakultas Teknik Unsyiah. Butuh 3 bulan bagi mereka untuk menyelesaikan dua produk inovasi ini. Rencananya, dua robot terbang ini akan dilombakan pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) pada 1 – 6 Oktober 2019 di Pasuruan, Jawa Timur.
"Ini adalah tahun ketiga kita mengikuti kompetisi tersebut. Dan tahun ini, kita ikut dua ketagori yaitu Drop Zone dan Fixed Wing," ucapnya.
Rektor Unsyiah, Prof Syamsul Rizal mengatakan, bahwa dirinya merasa sangat bangga atas inovasi dari mahasiswa Unsyiah ini. Dalam tiga tahun terakhir, Unsyiah telah bertekad untuk memberikan dukungan penuh bagi siapapun mahasiswa Unsyiah yang ingin berinovasi atau ingin mengikuti kompetisi di level nasional serta internasional.
"Inovasi ini adalah pembuktian bahwa mahasiswa Unsyiah juga mampu menciptakan suatu yang istimewa. Dengan hadirnya inovasi seperti ini pula, nama Unsyiah bisa semakin dikenal," ucap Rektor.
Pada kesempatan ini Rektor juga mengucapkan terima kasih semua pihak, khususnya kepada PLN Aceh atas dukungan dananya sehingga lahirnya inovasi mahasiswa ini.
Rektor menilai, keberhasilan inovasi ini adalah hasil kerja keras serta kekompakan mahasiswa dalam mewujudkan suatu produk inovasi. Tanpa kemampuan dalam me-manage tim, mungkin robot terbang ini tidak akan bisa terwujud.
"Inilah pembelajaran yang sangat mahal. Bagaimana kita mampu me-manage sebuah tim. Kemampuan seperti inilah yang sangat dibutuhkan bangsa kita saat ini," ucap Rektor.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaSantri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaMereka berharap inovasi ini bisa dipatenkan dan diproduksi secara massal.
Baca SelengkapnyaSyaugi juga dikenal memiliki darah keturunan Nabi Muhammad, bergelar Habib.
Baca SelengkapnyaKehadiran delapan helikopter H255M memperkuat Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja Bogor.
Baca SelengkapnyaAda yang lolos di 10 jurusan, 8 kampus dan 6 universitas ternama dunia
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca Selengkapnya