13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Nasaruddin Umar menyatakan masyarakat Indonesia harus bersyukur karena mereka berada di bawah payung Pancasila
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
Penanggulangan terorisme merupakan perjuangan panjang yang harus dijaga keberlanjutannya. Bahaya terorisme dan radikalisme sangat sulit disembuhkan jika telah sampai pada stadium akhir.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menyatakan masyarakat Indonesia harus bersyukur karena mereka berada di bawah payung Pancasila sangat menyejukkan untuk semua golongan. Kalaupun ada perbedaan pendapat adalah hal biasa selama tidak bertentangan dengan konstitusi dan falsafah bangsa.
"Adanya perbedaan adalah hal yang wajar. Janganlah kita memusuhi orang yang berbeda dengan kita, karena biar bagaimanapun kita ini berasal dari bangsa yang sama," terang Nasaruddin
Nasaruddin juga menambahkan pendekatan penanggulangan terorisme dengan hard approach (pendekatan secara keras), di beberapa kejadian memang perlu dilakukan.
Namun teknik soft approach (pendekatan secara halus) juga tetap diberikan dengan menyesuaikan masing-masing kondisi dan kejadian.
"Sejatinya kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan secara keseluruhan. Alangkah baiknya jika kita bisa melakukan penanggulangan radikalisme dan terorisme dengan cara-cara yang humanis," ujar Nasaruddin.
merdeka.com
Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta itu berpendapat bahwa negara-negara di dunia ini perlu berguru terhadap Indonesia karena pertama kali berhasil menciptakan dan menjalankan konsep soft approach dalam penanggulangan terorisme. Menurutnya, BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi yang dapat merusak tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Di usia 13 tahun, BNPT dinilai mampu menjalankan fungsinya dalam mencegah dan meredam radikalisme dan aksi terorisme di Indonesia.
"Kuantifikasi garis keras atau kelompok radikal di Indonesia ini tingkat kegiatan radikalismenya itu sangat minim dibandingkan dengan jumlah keseluruhan populasi penduduknya," jelasnya.
merdeka.com
Nasaruddin berpesan agar BNPT bisa tetap konsisten dalam menjaga iklim bernegara yang inklusif dan toleran. Kondisi yang aman dan damai tentunya tidak lepas dari peneguhan Pancasila dan UUD 1945 sebagai jati diri bangsa. "Kita berharap BNPT bisa menciptakan kondisi aman dan damai seperti yang sekarang ini dan menemukan cara terbaik menyelamatkan Indonesia dari berbagai efek negatif radikalisme dan terorisme," tandasnya.