Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

14 Kegiatan Fiktif Petinggi PT Waskita Karya yang Rugikan Negara Rp 186 M

14 Kegiatan Fiktif Petinggi PT Waskita Karya yang Rugikan Negara Rp 186 M ilustrasi pembangunan. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Divisi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Periode 2011-2013, Fathor Rachman sebagai tersangka korupsi proyek fiktif. Selain Fathor, Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya periode 2010-2014, Yuly Ariandi Siregar, juga menyandang status tersangka.

"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan dua orang sebagai tersangka," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo, dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/12).

Agus mengatakan, keduanya diduga menunjuk beberapa perusahaan subkontraktor untuk melakukan pekerjaan fiktif pada sejumlah proyek konstruksi yang dikerjakan PT Waskita Karya. Menurut Agus, sebagian pekerjaan tersebut sudah dilakukan namun seolah-olah akan dikerjakan oleh empat perusahaan.

Orang lain juga bertanya?

"Diduga empat perusahaan tersebut tak melakukan pekerjaan sebagaimana yang tertuang dalam kontrak," kata Agus.

Menurut Agus, atas subkontrak pekerjaan fiktif ini, PT Waskita Karya melakukan pembayaran kepada empat perusahaan subkontraktor tersebut. Namun keempat perusahaan tersebut mengembalikan uang dari PT Waskita Karya kepada sejumlah pihak termasuk kedua tersangka.

"Dari penghitungan sementara dari BPK, terjadi kerugian negara Rp 186 miliar," kata Agus.

Berikut 14 pekerjaan fiktif yang menyebabkan kerugian negara Rp 186 miliar.

- Proyek Normalisasi Kali Bekasi Hilir, Bekasi, Jawa Barat.

- Proyek Banjir Kanal Timur (BKT) Paket 22, Jakarta.

- Proyek Bandara Udara Kualanamu, Sumatera Utara.

- Proyek Bendungan Jati Gede, Sumedang, Jawa Barat.

- Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1, Jakarta.

- Proyek PLTA Genyem, Papua.

- Proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 1, Jawa Barat.

- Proyek Flyover Tubagus Angke, Jakarta.

- Proyek Flyover Merak-Balaraja, Banten.

- Proyek Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M, Jakarta.

- Proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W 1, Jakarta.

- Proyek Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Paket 2, Bali.

- Proyek Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Paket 4, Bali.

- Proyek Jembatan Ahi Tulur-Jelangkat, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Reporter: Fachrur Rozie

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Usut Korupsi Proyek Fiktif Diduga Rugikan Negara Rp318 Miliar
Kejagung Usut Korupsi Proyek Fiktif Diduga Rugikan Negara Rp318 Miliar

Kejagung menduga ada kucuran dana yang seolah-olah untuk proyek pembangunan, namun terindikasi tidak ada hasilnya.

Baca Selengkapnya
Uang Korupsi Proyek Fiktif Diduga KPK untuk Mengondisikan Hasil Audit PT Amarta Karya
Uang Korupsi Proyek Fiktif Diduga KPK untuk Mengondisikan Hasil Audit PT Amarta Karya

Dugaan itu diketahui saat KPK memeriksa Direktur Bidang Pengawasan Akuntabilitas Keuangan, Pembangunan dan Tata Kelola Pemerintah Desa pada BPKP Wasis Prabowo.

Baca Selengkapnya
3 Petinggi Waskita Jadi Tersangka Korupsi Proyek LRT Sumsel Rp 1,3 Triliun
3 Petinggi Waskita Jadi Tersangka Korupsi Proyek LRT Sumsel Rp 1,3 Triliun

Selain itu, ditemukan adanya aliran dana baik berupa suap atau gratifikasi ke beberapa pihak sejumlah Rp 25,6 miliar.

Baca Selengkapnya
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Subkontrak Pengerjaan Shelter Tsunami di NTB
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Subkontrak Pengerjaan Shelter Tsunami di NTB

Namun belakangan diketahui PT Waskita malah mensubkontrak perusahaan lain untuk pengerjaan shelter tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Mantan Direktur Utama PT Amarta Karya Catur Prabowo Tersangka TPPU
KPK Tetapkan Mantan Direktur Utama PT Amarta Karya Catur Prabowo Tersangka TPPU

Kasus ini merupakan pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan subkontraktor fiktif di PT Amarta Karya Tahun 2018 hingga 2020.

Baca Selengkapnya
Mantan Dirut Amarta Karya Catur Prabowo Didakwa Korupsi Rp46 Miliar dan TPPU
Mantan Dirut Amarta Karya Catur Prabowo Didakwa Korupsi Rp46 Miliar dan TPPU

Kerugian negara ini didapat sebagaimana hasil dari laporan auditPKN dan BPKP pusat.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi di PT Amarta Karya
KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi di PT Amarta Karya

KPK menyebut, kasus tersebut bukan kasus baru. Melainkan pengembangan kasus yang menjerat Dirut PT Amarta Karya.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Baru Dugaan Korupsi PT INKA, Bikin Proyek Fiktif dan Berpotensi Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah
5 Fakta Baru Dugaan Korupsi PT INKA, Bikin Proyek Fiktif dan Berpotensi Rugikan Negara Ratusan Triliun Rupiah

Kejati Jatim melakukan penggeledahan di kantor PT INKA yang berada di Jl Yos Sudarso, Madiun, pada Senin, 15 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Dirut Perentjana Djaja Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek LRT Sumsel
Dirut Perentjana Djaja Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek LRT Sumsel

Status BHW naik menjadi tersangka usai menjalani sejumlah pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek LRT Sumsel itu.

Baca Selengkapnya
Diduga Korupsi Pembangunan LRT Sumsel Rp1,3 Triliun, 3 Petinggi Waskita Karya Ditahan
Diduga Korupsi Pembangunan LRT Sumsel Rp1,3 Triliun, 3 Petinggi Waskita Karya Ditahan

Dalam kasus ini, penyidik menemukan bukti dugaan keterlibatan para tersangka.

Baca Selengkapnya
KPK Duga Aliran Uang Korupsi PT Amarta Karya Mengalir ke Airnav Indonesia
KPK Duga Aliran Uang Korupsi PT Amarta Karya Mengalir ke Airnav Indonesia

Sumber di internal KPK membenarkan adanya dugaan uang korupsi proyek fiktif Amarta Karya mengalir ke Airnav Indonesia.

Baca Selengkapnya
Lolos dari Daftar Blacklist, Begini Kondisi Keuangan Waskita Karya di Kuartal II-2024
Lolos dari Daftar Blacklist, Begini Kondisi Keuangan Waskita Karya di Kuartal II-2024

Dengan adanya keputusan tersebut akan berdampak positif dan signifikan terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Waskita.

Baca Selengkapnya