Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

200-an Orang Korban Konflik Sampang Tinggalkan Pengungsian

200-an Orang Korban Konflik Sampang Tinggalkan Pengungsian Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak 265 jiwa atau 62 KK warga Sampang korban konflik keagamaan dijemput dari di pengungsian Jemundo, Sidoarjo, pada Kamis (4/5) kemarin. Kini warga Sampang yang masih tinggal di pengungsian Jemundo berjumlah 25 jiwa dari 5 KK.

Ini yang kedua kalinya dilakukan setelah sebelumnya penjemputan pertama penyintas warga Sampang korban konflik keagamaan dilakukan pada 29 April 2022. Saat itu, sebanyak 53 jiwa dari 14 KK dijemput.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Rumadi Ahmad mengatakan, penjemputan kembali penyintas warga Sampang korban konflik keagamaan merupakan wujud komitmen Presiden Joko Widodo dalam menuntaskan penyelesaian konflik sosial keagamaan masa lalu.

Menurut Rumadi, penjemputan secara bertahap penyintas warga Sampang korban konflik keagamaan menunjukkan pemerintah terus bekerja melakukan proses rekonsiliasi dan cipta kondisi. Agar warga Sampang yang sudah 12 tahun di pengungsian bisa pulang ke kampung halamannya.

"Proses rekonsiliasi warga Sampang yang pernah terlibat konflik keagamaan sehingga terjadi pengusiran, bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan kerjasama semua pihak sehingga warga Sampang yang terlibat konflik itu mau berkomunikasi sampai akhirnya mereka mau menjemput saudaranya sendiri yang dulu pernah dimusuhi," kata Rumadi, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (5/5).

Rumadi yang intens mengawal proses penjemputan penyintas warga Sampang ini juga memberikan apresiasi kepada semua pihak. Baik dari unsur masyarakat dan Kementerian/Lembaga, khususnya Bupati Sampang Slamet Junaidi, yang berani mengambil prakarsa dan terobosan-terobosan. Sehingga tumbuh saling percaya di antara warga yang dulu terlibat konflik.

"Tanpa prakarsa untuk menumbuhkan sikap saling percaya proses rekonsiliasi tidak pernah terjadi," tuturnya.

Rumadi juga berharap, peristiwa konflik Sampang menjadi pelajaran bagi seluruh kompenen bangsa agar semakin dewasa dalam menyikapi berbagai perbedaan. Sebab, jika konflik pecah menjadi kekerasan, butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka sosial itu.

"Keanekaragaman bangsa Indonesia harus kita jaga. Toleransi harus terus menerus kita tumbuhkan," kata dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahlil Soal Rempang: 400 KK Bersedia Dipindah Sukarela, 27 KK Sudah di Hunian Sementara
Bahlil Soal Rempang: 400 KK Bersedia Dipindah Sukarela, 27 KK Sudah di Hunian Sementara

"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil

Baca Selengkapnya
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie

Kapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.

Baca Selengkapnya
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
135 Pengungsi Rohingya di Kantor Gubernur Aceh, Akhirnya Ditampung ke Camp Pramuka
135 Pengungsi Rohingya di Kantor Gubernur Aceh, Akhirnya Ditampung ke Camp Pramuka

Pengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Kondisi Pencari Suaka yang Masih Bertahan di Kalideres Jalani Usaha Roti hingga Jadi Tukang Cukur
FOTO: Potret Kondisi Pencari Suaka yang Masih Bertahan di Kalideres Jalani Usaha Roti hingga Jadi Tukang Cukur

Sebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya di Pidie, 135 Pengungsi Rohingya Juga Mendarat di Aceh Besar Hari Ini
Tak Hanya di Pidie, 135 Pengungsi Rohingya Juga Mendarat di Aceh Besar Hari Ini

Di hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
FOTO: Kapal Kayu Membawa Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Pantai Aceh, Ini penampakannya
FOTO: Kapal Kayu Membawa Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Pantai Aceh, Ini penampakannya

Ratusan pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh. Hingga Minggu pagi, para pengungsi ini masih berkumpul di pinggir pantai, setelah turun dari sebuah kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie

Ratusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).

Baca Selengkapnya
51 Pengungsi Rohingya Mendarat di Kwala Langkat Sumut
51 Pengungsi Rohingya Mendarat di Kwala Langkat Sumut

Sedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).

Baca Selengkapnya
170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan
170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan

170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan

Baca Selengkapnya