200-an Orang Korban Konflik Sampang Tinggalkan Pengungsian
Merdeka.com - Sebanyak 265 jiwa atau 62 KK warga Sampang korban konflik keagamaan dijemput dari di pengungsian Jemundo, Sidoarjo, pada Kamis (4/5) kemarin. Kini warga Sampang yang masih tinggal di pengungsian Jemundo berjumlah 25 jiwa dari 5 KK.
Ini yang kedua kalinya dilakukan setelah sebelumnya penjemputan pertama penyintas warga Sampang korban konflik keagamaan dilakukan pada 29 April 2022. Saat itu, sebanyak 53 jiwa dari 14 KK dijemput.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Rumadi Ahmad mengatakan, penjemputan kembali penyintas warga Sampang korban konflik keagamaan merupakan wujud komitmen Presiden Joko Widodo dalam menuntaskan penyelesaian konflik sosial keagamaan masa lalu.
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
-
Kenapa RSAM Bukittinggi harus menerima korban? RSAM Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang relatif dekat dari lokasi bencana di tiga daerah tersebut. Apalagi jalan penghubung dari tiga daerah menuju Padang terputus total.
-
Bagaimana evakuasi warga Palestina ke Indonesia direncanakan? '1.000 pasien itu akan dirawat di rumah sakit-rumah sakit Indonesia, dan akan dipulangkan ke Gaza saat situasi di sana kembali normal,' tutur Prabowo dalam KTT terkait Gaza di Amman, Jordania, Selasa (11/6).
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Kenapa warga Ganting beribadah di dekat reruntuhan? Mereka terpaksa beribadah di tempat seadanya berlatar rumah yang hancur tersapu banjir bandang, termasuk ketika berbuka puasa Ramadan.
-
Kenapa Rohingya diantar ke kantor Gubernur? Sebelumya, warga berniat menurunkan pengungsi Rohingya ini di Kantor Imigrasi Banda Aceh. Namun karena kantor tersebut sedang dalam renovasi dan tak ada satupun orang, warga akhirnya membawa pengungsi ke kantor gubernur.
Menurut Rumadi, penjemputan secara bertahap penyintas warga Sampang korban konflik keagamaan menunjukkan pemerintah terus bekerja melakukan proses rekonsiliasi dan cipta kondisi. Agar warga Sampang yang sudah 12 tahun di pengungsian bisa pulang ke kampung halamannya.
"Proses rekonsiliasi warga Sampang yang pernah terlibat konflik keagamaan sehingga terjadi pengusiran, bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan kerjasama semua pihak sehingga warga Sampang yang terlibat konflik itu mau berkomunikasi sampai akhirnya mereka mau menjemput saudaranya sendiri yang dulu pernah dimusuhi," kata Rumadi, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (5/5).
Rumadi yang intens mengawal proses penjemputan penyintas warga Sampang ini juga memberikan apresiasi kepada semua pihak. Baik dari unsur masyarakat dan Kementerian/Lembaga, khususnya Bupati Sampang Slamet Junaidi, yang berani mengambil prakarsa dan terobosan-terobosan. Sehingga tumbuh saling percaya di antara warga yang dulu terlibat konflik.
"Tanpa prakarsa untuk menumbuhkan sikap saling percaya proses rekonsiliasi tidak pernah terjadi," tuturnya.
Rumadi juga berharap, peristiwa konflik Sampang menjadi pelajaran bagi seluruh kompenen bangsa agar semakin dewasa dalam menyikapi berbagai perbedaan. Sebab, jika konflik pecah menjadi kekerasan, butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka sosial itu.
"Keanekaragaman bangsa Indonesia harus kita jaga. Toleransi harus terus menerus kita tumbuhkan," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaDi hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh. Hingga Minggu pagi, para pengungsi ini masih berkumpul di pinggir pantai, setelah turun dari sebuah kapal kayu.
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca Selengkapnya