21 Rumah di Batam rusak dihantam puting beliung
Merdeka.com - Sedikitnya 21 rumah mengalami rusak ringan hingga berat akibat angin puting beliung di Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (1/5).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Batam, Ardiwinata menyatakan, berdasarkan data sementara, tercatat sembilan rumah rusak berat dan tidak bisa ditempati lagi, delapan rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak ringan.
"Data ini masih divalidasi kembali oleh tim," kata Ardi di lokasi kejadian, dikutip dari Antara.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Dimana angin puting beliung terjadi? Sementara itu di Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, angin puting beliung yang menerjang pada Selasa (10/1) sore menyebabkan ratusan rumah warga dan gedung sekolah rusak.
-
Bagaimana puting beliung di Rancaekek di kaji? Dari skala dampak kerusakan, kasus Rancaekek lebih luas dan lebih parah dibandingkan dengan Cimenyan (28 Maret 2021) yang sudah pihaknya kaji sebelumnya.
-
Kenapa puting beliung berbahaya? Kecepatan angin dalam puting beliung bisa mencapai lebih dari 300 mph, mengakibatkan kerusakan yang besar pada struktur bangunan dan pohon.
-
Dimana puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
Seluruh rumah yang rusak merupakan rumah kayu yang dibangun di atas laut. Ada yang amblas ke dalam perairan, ada pula yang dinding dan atapnya lepas diterbangkan angin.
Tokoh masyarakat Tanjungriau, Celcon Carliston menceritakan, masyarakat tidak menduga datangnya angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
"Memang ada hujan, sekitar 30 menit hujan, datang angin berputar, saat itulah musibah terjadi," kata Celcon.
Putaran angin relatif tidak terlalu besar, namun kencang dan berjalan hingga menghancurkan beberapa bangunan yang berada di sekitarnya.
"Angin mendadak berputar, tapi jalan terus, tidak menyapu seperti angin kencang biasanya. Jadinya, ada rumah yang kena, ada juga yang tidak kena, padahal bersebelahan, berseberangan, berdekatanlah," kata dia.
Di antara rumah yang rusak, satu di antaranya diterbangkan angin hingga hilang, cerita Celcon.
Menurut dia, musibah yang datang tiba-tiba itu meninggalkan trauma bagi warga sekitar. Saat ini, warga yang rumahnya rusak berat menumpang di tempat tinggal kerabat, di sekitar lokasi.
"Yang warga butuhkan sekarang adalah bahan bangunan untuk memperbaiki rumah yang rusak, karena rumah warga terbuat dari kayu dan seng. Bantuan pangan juga dibutuhkan," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaSatu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaPerubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca SelengkapnyaAngin puting beliung sering kali menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan, pepohonan, dan dapat menyebabkan kecelakaan atau bahaya lainnya.
Baca SelengkapnyaPada dinding-dinding rumah itu masih terdapat lubang-lubang bekas peluru yang ditembakkan pada saat perang meletus.
Baca Selengkapnya