3 Cerita 'Selfie' berujung maut
Merdeka.com - Selfie memang sedang menjadi tren di berbagai kalangan. Seluruh lapisan masyarakat mulai dari rakyat biasa hingga presiden dunia pernah melakukan selfie. Namun siapa sangka, kegiatan yang bertujuan untuk mengabadikan momen indah bersama kerabat atau keluarga ini bisa menjadi petaka, bahkan berujung dengan maut.Sudah banyak peristiwa mengenaskan yang terjadi akibat selfie. Akibatnya, banyak pihak yang mengingatkan untuk berhati-hati ketika mengabadikan momen di tempat umum atau di tempat wisata seperti pantai, dan pegunungan.
Dari banyak kisah insiden selfie berujung maut, merdeka.com berhasil merangkum peristiwanya. Berikut ceritanya :
Terpeleset di danau saat foto selfie, 3 ABG Bojonegoro tewas
-
Apa yang diungkapkan melalui selfie? 'Kami cukup terkejut dengan apa yang diungkapkan melalui teori pikiran, sebab selfie bisa menjadi cara yang canggih untuk mengkomunikasikan perasaan dan pikiran. Ini membuktikan bahwa selfie merupakan cara yang efektif dalam berkomunikasi,' jelas Schneider.
-
Mengapa pengguna Snapchat khawatir dengan fitur 'My Selfie'? Meski pihak Snapchat menyatakan bahwa fitur ini hanya digunakan untuk keperluan pribadi pengguna, ada kekhawatiran bahwa perusahaan dapat menggunakan gambar ini untuk iklan di masa depan, sesuai dengan kebijakan penggunaan data mereka.
-
Apa saja yang bisa terjadi akibat mengunggah informasi pribadi melalui foto? Banyak kasus pencurian identitas terjadi akibat ketidaksadaran orang yang mengunggah informasi pribadi melalui gambar. Misalnya, alamat rumah atau dokumen penting yang muncul di latar belakang foto dapat membuat seseorang berisiko.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Siapa yang terdampak buruk TikTok? Sistem rekomendasi konten TikTok dan praktik pengumpulan datanya yang invasif menimbulkan bahaya bagi pengguna muda platform ini dengan memperkuat konten depresi dan bunuh diri yang berisiko memperburuk tantangan kesehatan mental yang ada, dua laporan pendamping yang dirilis hari ini oleh Amnesty International menunjukkan.
-
Apa dampak buruk terlalu banyak bermain media sosial terhadap kehidupan seksual? Ya, itu memang menjadi akar dari berbagai masalah. Terutama karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan terkurasi bisa membuat kita merasa tidak cukup, kurang menarik, dan cenderung mengalami stres. Semua perasaan ini dapat mengurangi keinginan kita untuk berhubungan intim.
Tiga remaja dari Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), yaitu Rina Andriana, Rini Andriani, dan Rina Ristiani, yang semuanya berusia 16 tahun, ditemukan tewas tenggelam di sebuah danau."Warga menemukan ketiganya sudah dalam keadaan tak bernyawa di dasar embung (danau)," kata Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Imam Nurcahyo, Minggu (6/4).Ketika itu, katanya, ketiganya sedang berfoto bersama, salah satu remaja tersebut terpeleset tercebur masuk ke dalam embung yang berkedalaman sekitar 3-4 meter yang kondisinya curam."Lainnya berusaha menolong, tapi ikut tenggelam. Kemungkinan ketiganya tenggelam disebabkan tidak bisa berenang," katanya, memperkirakan.Menurut dia, warga yang mengetahui kejadian tenggelamnya tiga remaja itu berusaha melakukan pertolongan, namun warga menemukan ketiganya di dasar embung sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Asyik selfie, ibu dan anak tewas terseret ombak
Gara-gara asyik selfie di bibir pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, Nonoh Hariati (40) dan putrinya, Trinita Alifah Anggraeni (12), tewas tersapu ombak, Minggu (3/8). Kejadian tersebut sontak menjadi peristiwa yang menyedihkan, terutama suami dan ayah korban, Ade Caca (46).Pria yang tinggal di Kp Kancah RT 02/15 Cihideung, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat ini menyaksikan dengan jelas bagaimana anggota keluarganya tersebut tewas diseret ombak ganas pantai Rancabuaya. Menurut Ade, kejadian itu berlangsung begitu cepat. Kedua korban yang sedang mengabadikan momen liburan itu mendadak disambar gelombang tinggi dari arah belakang. Akibatnya, korban terseret arus menjauh dari bibir pantai. Korban langsung meninggal di lokasi kejadian.
Selfie saat istirahat, wisatawan Aceh hilang terseret ombak
Seorang wisatawan asal Aceh bernama Bambang Setiadi Feri Fadli (25) dinyatakan hilang setelah terseret ombak di kawasan wisata Tapak Tuan Tapa di kawasan Gunung Lampu, Desa Pasar, Kota Tapaktuan, Minggu (24/8). Peristiwa itu terjadi ketika Bambang dan rombongan memutuskan untuk singgah lagi ke objek wisata Tapak Tuan Tapa yang berlokasi di Gunung Lampu Desa Pasar Kota Tapaktuan setelah mengunjungi sejumlah objek wisata seperti Gua Kalam, Air terjun tingkat tujuh serta juga menyempatkan diri mandi-mandi di kolam pemandian Air dingin Panjupian.Saat sedang berfoto-foto di lokasi objek wisata itu, ke 2 orang wisatawan tersebut disambar ombak besar lalu diseret arus ke tengah-tengah lautan. "Korban atas nama Dedi Satria dibawa arus laut arah belakang kantor Bank Aceh atau mendekati pinggir, saat itu seorang warga Tapaktuan melihat korban sedang meminta tolong dan segera memberi bantuan dengan menarik korban ke pinggir sehingga korban berhasil di selamatkan," paparnya.Sedangkan korban satu lagi bernama, Bambang Setiadi, kata Mayfendri, terseret arus ke tengah-tengah lautan dekat karang topi tuan Tapa sehingga tidak dapat diselamatkan dan sampai saat ini masih hilang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Visual ini adalah hasil olahan dari aplikasi MidJourney.
Baca SelengkapnyaMitos tentang foto bertiga yang dipercaya membawa sial telah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaMeli sempat memperlihatkan sejumlah luka diduga dianiaya pacarnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, Meli sempat beberapa kali mencoba bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan kekasihnya inisial J, kemudian mengakhiri hidupnya
Baca SelengkapnyaSelepas batal pembuatan konten itu, Meli diminta untuk pulang. Namun korban justru marah-marah sambil melukai dirinya.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPsikolog Deandra memberikan pandangannya terkait peristiwa itu. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan seseorang bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKorban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca Selengkapnya