3 Juta Paket Makanan Disiapkan untuk Jemaah Haji Gelombang II di Madinah
Operasional haji Indonesia saat ini telah memasuki pemulangan jemaah gelombang pertama ke Tanah Air.
Jemaah Indonesia berada di Madinah untuk melaksanakan ibadah arbain, salat 40 waktu di Masjid Nabawi.
3 Juta Paket Makanan Disiapkan untuk Jemaah Haji Gelombang II di Madinah
Operasional haji 1444 H/2023 M telah memasuki pemulangan jemaah haji gelombang pertama ke Tanah Air sejak 10 Juli lalu. Sementara jemaah haji gelombang kedua, kini secara bertahap bergeser ke Madinah. Sebanyak 3 juta paket makanan disiapkan.
Selepas puncak haji 9-13 Zulhijjah (27 Juni-1 Juli 2023) lalu, jemaah haji Indonesia gelombang pertama telah diterbangkan ke debarkasi masing-masing melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sedangkan jemaah haji gelombang kedua baru akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah mulai 19 Juli mendatang hingga 4 Agustus 2023. Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag yang diakses pada Minggu (16/7), sebanyak 78.472 jemaah gelombang pertama yang berasal dari 207 kloter sudah kembali ke kampung halaman.
Makan 3 Kali Sehari
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah telah menyiapkan berbagai layanan untuk menyambut 111.120 jemaah haji gelombang kedua. Kepala Seksi Konsumsi PPIH Daker Madinah, Suviyanto, mengatakan, total 3.044.601 paket makanan untuk jemaah haji gelombang kedua akan disiapkan. "Selama di Madinah, jemaah haji Indonesia akan mendapat layanan makan sebanyak 3 kali sehari," ujar Suviyanto di Madinah.
21 Dapur Katering
Tiga tim pemantau sudah mengecek 21 dapur katering jemaah pada 9 Juli lalu dan bertemu manajer dan chef dapur di kantor daker, untuk mendengar kesiapan mereka selama 24 hari masa pelayanan di Madinah. "Tiga tim bergerak pagi hingga sore mengecek stok, rantai pasok makanan untuk jemaah dari Makkah," tandasnya.
Cuaca Panas Jangan Paksakan Arbain
Sementara itu, Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin kembali mengimbau kepada para jemaah gelombang kedua, agar menjaga kondisi kesehatan jelang kembali ke Indonesia. Jemaah, khususnya lansia, diminta tidak memaksakan ibadah arbain, salat 40 waktu di Masjid Nabawi. Zaenal mengingatkan, suhu di Madinah dalam pekan-pekan ini sedang sangat panas. Berdasarkan data Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Kerajaan Arab Saudi, Madinah akan memasuki puncak panas dalam delapan hari, mulai 12 hingga 19 Juli 2023.
Rata-rata suhu udara Kota Madinah 45 hingga 47 derajat celcius di siang hari. Sedangkan saat malam hari, suhu berkisar 31-33 derajat celcius. Ini diperkirakan akan menjadi suhu terpanas pada musim panas di Madinah. "Jangan paksakan ibadah Arbain, khususnya jemaah lansia. Kita akan terus ingatkan juga kepada petugas kloter dan petugas haji daerah untuk mengawasi jemaahnya," kata Zaenal.
Jaga Kondisi Fisik
Mengutip imbauan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, Zaenal Muttaqin berharap jemaah dapat beraktivitas sesuai kemampuan fisiknya dan tidak memaksakan diri, sehingga tidak memicu kelelahan.
Awasi Jemaah Pernah Nyasar di Makkah Dengan cuaca di Madinah yang kian hari semakin panas petugas dari layanan bimbingan ibadah terus menyosialisasikan pentingnya jemaah haji lansia dan risiko tinggi untuk tidak memaksakan diri keluar hotel menuju Masjid Nabawi atau berziarah ke berbagai lokasi. "Informasi yang kami terima, cuaca Madinah diperkiraakan semakin naik. Ini tentu menjadi perhatian khusus petugas PPIH Daker Madinah. Kami dari layanan bimbingan ibadah terus menyampaikan ke seluruh petugas Bimbad sektor dan konsultan ibadah sektor, untuk sosialisasi agar jemaah jangan memaksakan melaksanakan ibadah sunah yang menimbulkan efek terhadap fisiknya," papar Yendra Al Hamidy, Kasi Bimbingan Ibadah Daker Madinah.
Pastikan jemaah tidak nyasar di Nabawi
Terkait langkah antisipasi jemaah nyasar atau bahkan hilang, Yendra menegaskan hal itu menjadi atensi semua petugas haji. "Bagi yang sudah terindikasi di Makkah sering nyasar, pernah hilang, akan menjadi pehatian khusus semua elemen layanan petugas daker, sektor, kloter, semua unsur. Kan di kloter sudah terdeteksi siapa yang pernah nyasar, harus dipantau dan memberikan arahan serta perhatian khusus," papar Yendra terkait antisipasi nyasarnya jemaah haji 2023 asal Indonesia di Madinah.