Dua Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang Sejak Wukuf di Arafah
Petugas haji masih melakukan pencarian terhadap dua jemaah Indonesia yang hilang. Area pencarian diperluas hingga Jeddah dan Thaif.
Dua Jemaah Haji Indonesia Masih Hilang Sejak Wukuf di Arafah
Empat Kali Menyisir Arafah
Proses pencarian dua jemaah haji Indonesia yang hilang pada 27 Juni 2023 terus dilakukan. Empat kali sudah tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melakukan penyisiran di kawasan Arafah. Jumat (14/7) lalu, Ketua Satuan Operasi Armuzna, Harun Al Rasyid memimpin sejumlah petugas melakukan pencarian. Puluhan tenda di maktab tempat jemaah melakukan wukuf diperiksa, termasuk toilet-toilet. "Kami mengerahkan para petugas linjam (perlindungan jemaah) sektor dan personel setiap sektor Makkah 5 orang," kata Harun di Makkah.
Harun mengatakan sejak ada laporan jemaah yang belum kembali ke kloternya usai puncak haji, pihaknya sudah membentuk dua tim pencarian. Semua unsur linjam Makkah melaksanakan patroli dan pencarian ke wilayah Arafah, Mudzalifah, dan Mina sebanyak 3 kali.
"Pencarian ke Arafah yang ke-4 kali diawali dengan berdoa dengan para unsur linjam Makkah,"
Harun Al Rasyid, Ketua Satops Armuzna PPIH Arab Saudi
Satops Armuzna juga mendatangi semua rumah sakit di Mina dan di Makkah. Termasuk setiap kamar jenazah.
Idun dan Suharja
Sejak puncak haji di Arafah 27 Juni, dua jemaah haji Indonesia belum ditemukan. Mereka adalah Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20) dan Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter 10. Sementara satu jemaah haji yang hilang sejak di Mina 29 Juni 2023 Niron Sunar Suna (77) dari Embarkasi Surabaya Kloter 65 (SUB 65) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di RS An Noor, Makkah, Selasa (11/7/2023).
Area Pencarian Diperluas
Harun menegaskan, tim pencarian akan terus bekerja dan areanya akan diperluas sampai ke Jeddah dan Thaif. "Akan kita telusuri atau cari," sebutnya Harun mengapresiasi pihak Arab Saudi, termasuk maktab dan kepolisian, yang sangat kooperatif membantu tim dalam melakukan pencarian. Bahkan, mereka meminta nomor telepon tim PPIH agar ketika ada info terbaru dapat segera menginformasikan.
Terkait batas waktu pemakaman jenazah yang belum diketahui identitasnya, Harun mengatakan bahwa proses pemakaman jenazah akan dilakukan jika sudah diketahu penanggung jawabnya. Jika belum diketahui identitas dan siapa penganggung jawabnya, maka tidak mudah untuk memproses pemakaman.