Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

37.170 Hektare Hutan di Sumsel Hilang Akibat Infrastruktur hingga Perambahan

37.170 Hektare Hutan di Sumsel Hilang Akibat Infrastruktur hingga Perambahan Ilustrasi hutan. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Aleksander Bolbot

Merdeka.com - 37.170 Hektare hutan di Sumatera Selatan mengalami deforestasi atau hilangnya hutan sepanjang 2019 dan 2020. Penyebabnya karena infrastruktur, pertanian, perkebunan, kebakaran, hingga perambahan liar.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Hutan Kita Institute (HaKI) Aidil Fitri saat memaparkan presentasi dalam Outlook Series Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, Rabu (6/1). Outlook ini digelar 20 Desember 2020 hingga 29 Januari 2021 dengan berbagai tema.

Aidil menjelaskan, deforestasi terbanyak berada di Banyuasin seluar 21.954 hektare, disusul Musi Banyuasin (9.976 hektare), Muara Enim (2.038 hektare), Ogan Komering Ilir (1.724 hektare), Ogan Komering Ulu (766 hektare), Ogan Komering Ulu Selatan (576 hektare), Ogan Komering Ulu Timur (81 hektare) dan Lahat (55 hektare). Hal ini mengancam kondisi hutan di provinsi itu secara keseluruhan.

"Infrastruktur, pertanian, perkebunan, karhutla, dan perambahan, menjadi penyebab deforestasi di Sumsel, sangat luas dan menyebar di sejumlah daerah," ungkap Aidil.

Terbaru, ancaman deforestasi terjadi akibat pembangunan jalan tambang di kawasan hutan Harapan yang berada di perbatasan Sumsel-Jambi, tepatnya di Sungai Lalan, Musi Banyuasin. Jalan tambang itu akan merusak hutan di sana yang selama ini kondisinya berkualitas dan terjaga oleh suku anak dalam.

"Jika jalan tambang ini beroperasi, maka Sumsel harus bersiap kehilangan hutan yang berkualitas. Bencana ekologi dan konflik masyarakat menjadi rentan terjadi," kata dia.

Pakar komunikasi lingkungan UIN Raden Fatah Palembang Yenrizal mengatakan, lingkungan merupakan persoalan bersama yang perlu disampaikan ke publik karena bukan hanya berkaitan dengan manusia tetapi juga berpengaruh terhadap ekosistem di bumi. Peran besar semestinya dilakukan pemerintah selaku pengambil kebijakan, termasuk juga pelaku usaha.

"Pelaku usaha bertanggung jawab terhadap lingkungan karena dampak industri yang tak jarang memiliki konsekuensi negatif terhadap kelestarian lingkungan. Sayangnya, penegakan hukum terhadap perusak lingkungan terbilang masih lemah ," terangnya.

"Peran media sangat besar agar mengingatkan dan membuat kepercayaan bersama. Media diharapkan sebagai kontrol sosial, tentu berdasarkan data dan fakta," tutupnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Negatif Merusak Kelestarian Lingkungan, Timbulkan Banyak Bencana
Dampak Negatif Merusak Kelestarian Lingkungan, Timbulkan Banyak Bencana

Kelestarian lingkungan adalah hal penting yang harus diperhatikan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Presiden Jokowi Ungkap Ada Tekanan Tambang Soal Masalah Lingkungan & Iklim
VIDEO: Keras Presiden Jokowi Ungkap Ada Tekanan Tambang Soal Masalah Lingkungan & Iklim

Presiden Jokowi mengakui adanya tekanan dari sektor energi khususnya tambang

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Contoh Artikel Lingkungan Beserta Fakta dan Opini
Contoh Artikel Lingkungan Beserta Fakta dan Opini

Dalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Dia Kunci Penting untuk Atasi Polusi Udara Jakarta
Ternyata, Ini Dia Kunci Penting untuk Atasi Polusi Udara Jakarta

Tanpa data dan literasi terhadap data, tidak akan ada kesadaran publik, permintaan kepada pemerintah dan aksi-aksi udara bersih dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Wajibkan Hal Ini untuk Sektor Energi & Pertambangan
Jokowi Wajibkan Hal Ini untuk Sektor Energi & Pertambangan

Energi dan pertambangan, kata Jokowi, menjadi sektor yang paling terdampak apabila lingkungan buruk.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya
BPIP Kumpulkan Para Pakar, Kasih Sederet PR Ini Buat Prabowo soal Mafia
BPIP Kumpulkan Para Pakar, Kasih Sederet PR Ini Buat Prabowo soal Mafia

Tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi, pascatambang, dan kemiskinan di daerah yang kaya SDA.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi soal Polusi: Yang Batuk-Batuk Ini Pasti dari Jakarta
Presiden Jokowi soal Polusi: Yang Batuk-Batuk Ini Pasti dari Jakarta

Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya, serta melakukan rehabilitasi hutan. Khususnya di Jakarta.

Baca Selengkapnya