4 Fakta di balik bentrok TNI AD dan Brimob di Batam
Merdeka.com - Kasus bentrok antara TNI dan Polri di Batam kembali membetot perhatian publik. Bentrok terjadi ketika anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, menyerang maskas Brimob Polda Kepri di Tembesi. Satu orang anggota TNI tewas dalam peristiwa itu, yakni Praka JK Marpaung.
Kapolri Jenderal Sutarman dan Kasad Jenderal TNI Djoko Mardianto, telah bertemu membahas masalah tersebut. Keduanya sepakat berdamai. Kesepakatan itu disampaikan di hadapan wartawan usai melakukan pertemuan tertutup di Mapolda Kepulauan Riau, Kamis (20/11).
Keduanya juga akan memberi sanksi hukuman kepada anggotanya masing-masing. Namun demikian, penyebab aksi penyerangan itu sampai sekarang masih diselidiki. Selain menewaskan satu anggota TNI, aksi penyerangan itu juga melukai masyarakat sipil.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Batam dan Tanjungpinang? Sebelumnya, sejumlah media di Kepulauan Riau memberitakan adanya informasi akan terjadi tsunami akibat aktivitas seismik pada Selasa (17/9) di Kota Batam dan Tanjungpinang, sehingga meresahkan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan 4 Bintara? Empat Bintara muda itu baru saja dilantik menjadi polisi kendati tak disaksikan kedua orangtua.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
Berikut ini 4 fakta bentrok TNI AD dan Brimob di Batam seperti dirangkum merdeka.com:
Bentrok hanya gara-gara tatapan mata
Sekretaris Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Caj Kriswasana menegaskan seluruh anggota TNI-Polri yang terlibat dalam bentrokan di Batam, Kepulauan Riau, akan diberikan sanksi sesuai proses hukum yang berlaku."Tidak hanya empat orang yang memiliki masalah yang dihukum, tetapi semua yang terlibat diproses. Walaupun yang bermasalah hanya empat orang, tapi kalau yang lain ikut-ikutan kan itu juga diproses," kata Kriswasana di Hanamasa Cikini, Jakarta, Kamis (20/11).Dia mengatakan, bentrokan antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti dengan anggota Brimob di Batam dipicu perselisihan karena saling tatap mata, yang melibatkan empat anggota."Dua anggota TNI sedang mengisi bensin, lalu di seberangnya ada dua anggota Brimob berada di rumah makan atau warung. Mereka saling lirik, mungkin karena anak muda, mereka emosi. Ibaratnya karena saling tatap, masing-masing emosi, apa kamu lihat-lihat, begitu," ujarnya.Lanjut dia, dua anggota TNI kemudian menghubungi rekan-rekannya, begitu pula dengan dua anggota Brimob sehingga terjadi aksi bentrokan yang tidak diinginkan.
Ada warga sipil tertembak
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membenarkan satu anggotanya tewas saat bentrok dengan Brimob di Batam. Selain itu, seorang warga sipil terkena tembakan peluru salah sasaran."Selain satu anggota TNI yang meninggal, ada seorang masyarakat sipil terkena tembakan," kata dia di Polda Kepri, Batam, seperti dilansir Antara, Kamis (20/11).Anggota TNI yang meninggal adalah Bripka JK Marpaung setelah tertembak dari belakang pada bagian punggung. Sementara warga sipil bernama Kamdani mengalami luka tembak pada bagian paha kanan dan mendapatkan perawatan di RS Otorita BP Batam, Sekupang."Semua biaya pengobatan akan kami tanggung. Kami juga akan menyelidiki jenis senjata yang digunakan untuk mengetahui korban terkena peluru nyasar dari siapa," kata dia.
Gudang senjata dibobol
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat membenarkan pembobolan gudang senjata di Yonif 134/Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Sekretaris Dispenad Kolonel. Caj. Kriswasana mengatakan, senjata yang dibobol tersebut sudah kembali semua."Senjata yang di gudang sudah kembali 100 persen dan nggak ada yang hilang," kata Kriswasana di Hanamasa Cikini, Jakarta, Kamis (20/11).Menurut dia, senjata yang digunakan para anggota TNI untuk menyerang Mako Brimob Batam berasal dari gudang senjata yang dibobol tersebut. "Senjata yang dipakai menyerang itu dari gudang senjata," ujarnya.Namun TNI AD belum tahu siapa pelaku yang membobol gudang senjata tersebut karena masih dalam proses penyelidikan.
Korban meninggal dari TNI bernama Praka JK Marpaung
Seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, yang tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama Praka JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara."Atas nama JK Marpaung, umur 33 tahun. Malam tadi dibawa teman-temannya ke rumah sakit," kata Kasubag Humas RS Embung Fatimah, Batam, Adi Maja saat dihubungi merdeka.com, Kamis (20/11).Adi menjelaskan, Marpaung diantar ke rumah sakit oleh rekan-rekannya dalam keadaan sudah meninggal dunia. Untuk luka pada tubuh jenazah, Edi mengaku belum mengetahui detail."Setelah sampai lalu dicek dokter sudah meninggal. Semalam yang melakukan pemeriksaan dokter Heri. Jenazah pagi tadi sudah dibawa pulang," ujarnya.Jasad Marpaung diambil oleh istrinya, Kamis (21/11) sekitar pukul 08.00 WIB di rumah sakit. Berdasar catatan rumah sakit, jasad bakal dikebumikan di Medan, Sumatera Utara.
Baca juga:Ada TNI tewas tertembak, Brimob mengaku tak menembakDanjen Kopassus, Pangdam Jaya, dan Kapolda senam pagi bersamaLagi, personel TNI tusuk anggota Brimob Polda Sumut hingga tewasAksi brutal TNI AD sampai bobol gudang senjata buat serang Brimo5 Bentrok TNI vs Polri paling menggegerkan (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta terkait bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong Papua
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaMabes TNI mengungkapkan awal mula bentrokan antara prajurit TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brimob Polri, di Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Minggu (14/4) pagi.
Baca Selengkapnya