4 Fakta sejarah tentang RA Kartini
Merdeka.com - Siapa yang tidak kenal dengan Pahlawan wanita asal Jepara, Raden Ajeng Kartini. Dia dikenal dengan sebagai pahlawan yang memperjuangkan kaum wanita, meski menempuh banyak tantangan oleh keluarga dan lingkungannya.
Setiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini, ini merupakan wujud penghargaan Negara kepada pahlawan yang selalu memperjuangkan kesetaraan antara kaum pria dan wanita. Pada Hari Kartini, merdeka.com merangkum fakta menarik terkait RA Kartini yang perlu diketahui:
Pandai bahasa Belanda
-
Apa jasa Raden Ajeng Kartini bagi Indonesia? Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat merupakan tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Namanya cukup populer, bahkan ada hari khusus yang diperingati tiap tahun untuk mengenang jasanya. Semasa hidupnya, ia banyak menulis soal pemikiran-pemikirannya terkait budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.
-
Siapa yang diperingati di Hari Kartini? Semasa hidup, Kartini merupakan sosok pejuang wanita yang teguh memegang prinsipnya pada kebebasan wanita untuk mendapat haknya.
-
Siapa yang Kartini perjuangkan? Bukan laki-laki yang hendak kami lawan, melainkan pendapat kolot dan adat usang.
-
Bagaimana Kartini memperjuangkan hak perempuan? Dengan tekad dan pandangan yang kuat, Kartini berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
-
Bagaimana RA Kartini memperjuangkan hak perempuan? Kartini juga mendirikan sekolah untuk perempuan di desanya sendiri, menghadapi tantangan dan oposisi dari budaya dan tradisi yang ada.
-
Apa makna Hari Kartini bagi perempuan Indonesia? Ucapan selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia bukan sekadar kalimat untuk menyemangati, tapi juga sebuah pengingat akan pentingnya pemberdayaan wanita dan pengakuan atas kontribusi mereka yang tak terhingga dalam membentuk masa depan bangsa.
Seperti perempuan pada zaman dahulu lainnya, Kartini juga mendapatkan kesulitan untuk bersekolah. Orang tuanya mengharuskan Kartini menimba ilmu hanya sampai sekolah dasar karena harus dipingit tetapi karena tekad bulat Kartini untuk mencapai cita-citanya.
Kartini mulai mengembangkan dengan belajar menulis dan membaca bersama teman sesama perempuannya, saat itu juga Kartini juga belajar bahasa Belanda. Karena ketekunan dan keuletannya dalam membaca buku dan belajar melalui menulis surat, sampai akhirnya dia mahir berbahasa Belanda.
Surat-surat RA Kartini yang dikirim untuk sahabat penanya banyak yang menggunakan bahasa Belanda yang menceritakan tentang keprihatinan dunia pendidikan di Jawa. Sampai akhirnya surat-surat Kartini dibuat buku yang berjudul 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.
Tidak menyukai hidup feodal
Kartini merupakan keturunan bangsawan dari darah biru ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan Bupati Jepara. Ibunya, Ngasirah cuma seorang selir, karena berasal dari rakyat jelata. Kartini menilai aturan yang menurutnya tidak masuk akal itu ia sangat benci dengan tata cara hidup feodal atau pedoman Jawa dan meninggalkan kebiasaan itu. Saat itu timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Mendirikan sekolah Kartini
Perjuangan Kartini tidak berhenti setelah menikah dengan Raden Adipati Djojo Adiningrat, dia beruntung memiliki suami yang selalu mendukung akan cita citanya untuk memperjuangkan pendidikan dan martabat kaum perempuan. Dari situlah Kartini mulai memperjuangkan untuk didirikannya sekolah Kartini pada 1912 di Semarang.Pendirian sekolah wanita tersebut berlanjut di Surabaya, Jogjakarta, Malang, Madiun, Cirebon. Sekolah Kartini didirikan oleh yayasan Kartini, adapun yayasan Kartini sendiri didirikan oleh keluarga Van Deventer dan Tokoh Politik etis.
Meninggal di usia sangat muda
Perjuangan Kartini harus selesai di usianya yang terbilang muda, 25 tahun. Dia meninggal karena melahirkan. Dari hasil pernikahannya dengan Raden Adipati Djojo Adiningrat, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat pada 13 September 1904. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raden Adjeng Kartini berjuang untuk memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan.
Baca SelengkapnyaPuisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata motivasi Kartini yang menginspirasi para perempuan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUcapan selamat hari Kartini adalah sebuah pengingat akan pentingnya pemberdayaan wanita dan pengakuan atas kontribusi mereka untuk masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Kartini merupakan sosok pejuang wanita yang teguh memegang prinsipnya pada kebebasan wanita untuk mendapat haknya.
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Kartini pun banyak menuliskan kata-kata yang menginspirasi hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSemarakkan Hari Kartini 2024 dengan membagian caption inspratif mengenai sosok pejuang emansipasi wanita ini.
Baca SelengkapnyaDalam rangka memperingati Hari Kartini, para karyawati Taman Impian Jaya Ancol tampil berkebaya.
Baca SelengkapnyaTokoh Kartini berhasil dibintangi oleh beberapa aktris ternama Tanah Air.
Baca SelengkapnyaNama HR Rasuna Said diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAlissa menekankan pentingnya generasi muda untuk meneruskan semangat Kartini dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi oleh ketidakadilan yang dialami perempuan pada masa itu, ia aktif dalam dunia pendidikan dan organisasi.
Baca Selengkapnya