Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Nama yang mulai terlupakan dari proklamasi 17 Agustus 1945

4 Nama yang mulai terlupakan dari proklamasi 17 Agustus 1945 proklamasi. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Setiap tahun, Pemerintah menggelar renungan malam pada tengah malam, sebelum prosesi peringatan hari Kemerdekaan di Istana Negara pada 17 Agustus.

Renungan tersebut sebagai salah satu cara pemerintah untuk mengenang jasa pahlawan yang telah mengantarkan republik ini, pada kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Di Taman Makam Pahlawan, Kalibat pada renungan malam 17 Agustus 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyebut ada 8.692 pahlawan dari TNI/Polri, badan perjuangan 791 pahlawan, tokoh nasional 39 dan tidak dikenal 43.

Orang lain juga bertanya?

Tetapi selain nama-mana yang tertera di nisan makan, banyak pula anak bangsa di Indonesia mentorehkan sejarah bagi republik ini. Namun, karena pergulatan politik tersingkir, terasing dan mulai terlupakan.

Di Pegangsaan, tempat pertama kali merah putih berkibar, ada banyak anak bangsa yang ikut, tapi hanya segelintir orang yang dikenal dan dikenang. Dalam ingatan kita, hanya Bung Karno, Bung Hatta, Fatmawati. Padahal, begitu banyak nama yang ikut memproklamirkan kemerdekaan bangsa ini.

Lantas siapa saja, tokoh yang mulai terlupakan bahkan dilupakan oleh kita? berikut paparannya yang dikutip dari berbagai sumber.

Wikana

Tokoh ini hilang entah kemana, setelah pulang dari China, saat pergolakan politik di tahan air sedang panas dengan isu PKI. Wikana, satu diantara pemuda yang mendesak Soekarno untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.Wikana pada peristiwa pencetusan Proklamasi 1945, menghubungkan dengan Laksamana Maeda di Menteng untuk mengatur semua keperluan pembacaan Proklamasi di rumah Bung Karno di Pegangsaan 56. Dia dalam berbagai sumber disebutkan yang membujuk kalangan militer Jepang untuk tidak mengganggu jalannya upacara pembacaan teks proklamasi.Pada zamannya, Wikana menjadi tokoh pemuda yang mendapat pengakuan dan dipercaya oleh Perdana Menteri Sjahrir untuk duduk sebagai menteri negara urusan pemuda dalam kabinet Sjahrir kedua dan ketiga. Jalannya mulai meredup setelah peristiwa Madiun 1948. Posisinya sebagai Gubernur Militer wilayah Surakarta digantikan oleh Gatot Subroto. Beberapa pekan sebelum peristiwa G30S 1965 terjadi, Wikana berserta beberapa elemen PKI lainnya pergi ke Peking untuk? menghadiri perayaan hari Nasional Cina 1 Oktober 1965. Tepi, hanya dia sendiri memilih pulang ke tanah air dan sampai hari ini menghilang.

Frans Mendur

Dialah fotografer yang mengabadikan proklamasi kemerdekaan republik ini. Saat digeledah tentara Jepang, dia menyembunyikan negatif filmnya di bawah pohon dekat halaman Kantor harian Asia Raja. Berkat perjuangan Mendur sampai saat ini dokumentasi bersejarah tersebut bisa kita saksikan. Frans Soemarto Mendur lahir lahir tahun 1913 dan meninggal tahun 1971. Bersama saudara kandungnya, Alex Mendur, mereka turut mengabadikan persitiwa bersejarah ini. Lalu dia pun bersama Alex Mendur, Justus Umbas, Frans "Nyong" Umbas, Alex Mamusung dan Oscar Ganda, mendirikan Indonesia Press Photo Service pada 2 Oktober 1946.

Achmad Soebardjo

Karena tidak sabar untuk memerdekakan Bangsa Indonesia, pada 16 Agustus 1945, para pemuda pejuang, membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Hanya satu tujuan mendesak mereka untuk segera memproklamirkan berdirinya bangsa Indonesia. Satu diantara nama-mana jelang Proklamasi di Penggangsaan, ada Achmad Soebardjo, yang menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Berkat lobinya, dia berhasil meyakinkan para pemuda untuk membawa kembali Soekarno-Hatta ke Jakarta.Orang yang bernama lengkap Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 dan meninggal 15 Desember 1978. Dia pun adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Gelar kesarjaanaannya, Meester in de Rechten, yang diperoleh di Universitas Leiden Belanda pada tahun 1933.

Shodanco Singgih

Sebagai anggota Peta, Dia orang yang bertugas untuk membawa Bung Hatta dan Bung Karno ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Rencana dia berjalan lancar karena memperoleh dukungan dan beberapa elemen tentara Peta dari Shodanco Latief Hendraningrat yang juga berperan dalam Proklamasi kemerdekaan. Saat itu, Shodanco Latief Hendraningrat menggantikan Daidanco Kasman Singodimejo yang bertugas ke Bandung.Di Rengasdengklok, akhirnya Bung Karno, setuju memproklamasikan kemerdekaan. Jam 23.00 WIB rombongan tiba di Jakarta dan menuju kediaman Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol No1 saat ini. Naskah proklamasi disusun. Keesokan harinya Soekarno didampingi Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Unik Kemerdekaan Indonesia, Proklamasi Dilakukan di Bulan Ramadan
7 Fakta Unik Kemerdekaan Indonesia, Proklamasi Dilakukan di Bulan Ramadan

Terdapat berbagai fakta unik kemerdekaan Indonesia yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya

Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan apa tujuan penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Sejarah dan Detik-Detik Kemerdekaan Indonesia di Museum Perumusan Naskah Proklamasi
FOTO: Napak Tilas Sejarah dan Detik-Detik Kemerdekaan Indonesia di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda, kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana

Mohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bung Karno Bicara Kesederhanaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Kesaksian Bung Karno Bicara Kesederhanaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Proklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945 digelar dengan sangat sederhana. Bahkan Sukarno pun tak pernah membayangkan peristiwa besar digelar dengan sederhana.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan

Banyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mendur Bersaudara, Sosok Fotografer di Balik Foto Bersejarah Pembacaan Teks Proklamasi
Mengenal Mendur Bersaudara, Sosok Fotografer di Balik Foto Bersejarah Pembacaan Teks Proklamasi

Selain pembacaan teks proklamasi, Mendur Bersaudara banyak mengabadikan momen-momen bersejarah

Baca Selengkapnya
Foto Lawas Pemerintahan Pertama Soekarno-Hatta Kabinet Presidensial Tahun 1945, Presiden Berdiri Gagah di Antara Para Menteri
Foto Lawas Pemerintahan Pertama Soekarno-Hatta Kabinet Presidensial Tahun 1945, Presiden Berdiri Gagah di Antara Para Menteri

Dokumentasi lawas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta berfoto dengan para Menteri di kabinet pertama pasca Proklamasi Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Sang Proklamator RI Bicara dengan Wanitanya, Tatapan Matanya Jadi Sorotan
Potret Lawas Sang Proklamator RI Bicara dengan Wanitanya, Tatapan Matanya Jadi Sorotan

Berikut potret lawas sang proklamator RI saat bicara dengan wanitanya.

Baca Selengkapnya
Susu Tertinggal & Kesaksian Istri Bung Karno Tentang Penculikan ke Rengasdengklok
Susu Tertinggal & Kesaksian Istri Bung Karno Tentang Penculikan ke Rengasdengklok

Dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno-Hatta. Kedua pemimpin ini dibawa ke Rengasdengklok. Ini kesaksian Fatmawati soal peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Cerita Kedekatan dengan Soeharto Hingga Sering Makan Siang Bareng: Kenapa Saudara Ketawa? Enggak Percaya?
Prabowo Cerita Kedekatan dengan Soeharto Hingga Sering Makan Siang Bareng: Kenapa Saudara Ketawa? Enggak Percaya?

Prabowo mengaku kenal dekat dengan para pelaku sejarah di negeri ini.

Baca Selengkapnya