5 Fakta kasus kedua tewasnya pecinta alam SMA 3
Merdeka.com - Proses penyelidikan atas tewasnya Arfiand Caesar (16) siswa SMAN 3 Setiabudi yang mengikuti kegiatan pencinta alam di kawasan Tangkuban Perahu, Jawa Barat belum selesai dilakukan. Kini, satu korban tewas akibat kekerasan yang dilakukan dalam acara bertajuk outbond tersebut bertambah. Korban kedua diketahui bernama Padian Prawiro Dirya (16).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, Padian menghembuskan napas terakhirnya di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.
"(Korban meninggal) Tadi pagi pukul 04.30 WIB meninggal," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/7).
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Usai dijemput keluarga, jenazah Padian langsung dijemput keluarga dan dimakamkan di TPU Menteng Pulo 2 blok AA 2. Korban dimakamkan Kamis (3/7) sore.
Berikut 5 Fakta kasus kedua tewasnya pecinta alam SMA 3 yang dirangkum merdeka.com:
Juga peserta outbond bersama Arfiand
Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya Arfiand Caesar (16) siswa SMAN 3 Setiabudi yang mengikuti kegiatan pencinta alam di kawasan Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Korban kedua bernama Padian menghembuskan napas terakhirnya di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto memastikan korban merupakan salah satu peserta kegiatan pecinta alam bersama Arfiand."Fadian yang ikut juga dalam rombongan pecinta alam di sekitar gunung Tangkuban Perahu. Tadi pagi pukul 04.30 WIB meninggal," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/7).Korban pun dimakamkan di TPU Menteng Pulo 2 blok AA 2.
Sudah kritis sejak outbond
Acara outbond yang digelar siswa pecinta alam SMA 3 Setiabudi memakan korban. Arfiand menghembuskan napas terakhir tidak lama setelah kembali dari kegiatan itu.Selain Arfiand, Padian yang juga peserta kegiatan tersebut juga mengalami kritis. Korban pun segera menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin, Bandung.Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Rikwanto mengatakan, sebelumnya juga penyidik sempat menemui korban untuk mendapatkan keterangannya. Namun, penyidik belum bisa memeriksanya lantaran sedang dalam keadaan kritis."Penyidik pertama kali datang ke rumah sakit di sana, memang korban sudah kritis cenderung koma. Masuk ke UGD dilakukan tindakan pertolongan pertama dan perawatan intensif. Belum sempat ada pertanyaan atau kata-kata dari korban. Orang tua juga meyakinkan supaya diberikan pertolongan dulu jangan ditanya biar dia sembuh," kata Rikwanto .Kendati demikian, untuk melakukan tahapan penyelidikan, penyidikan akan berangkat ke RS Hasan Sadikin guna mengetahui penyebab kematian Fadian."Penyebab kematiannya akan ditanyakan dari rekam medis di Bandung," imbuhnya.
Meninggal jelang subuh
Kasus dugaan kekerasan di SMA 3 Setiabudi Jakarta kembali menelan korban. Kini seorang pelajar laki-laki kelas I SMA 3 Setiabudi Jakarta Selatan, Padian Prawiro Dirya (16) akhirnya tewas setelah menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung.Informasi yang dihimpun, siswa kelahiran 29 Desember 1997 ini meninggal sekitar pukul 04.30 WIB. Kini korban sudah disemayamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.Kanit Polres Jakarta Selatan, Indra Siregar menyatakan pihaknya akan mengecek rekam medis atas meninggalnya Padian tersebut."Kita sudah buat surat. Nanti kita liat rekam medisnya," kata Indra di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Kamis (3/7).
Diduga kekerasan libatkan alumni
Terkait adanya keterlibatan alumni atas kasus ini, Indra masih enggan menyebutkan. Namun, pihaknya mengaku sudah memegang 5 nama."Ini kan sudah terbukti 5 orang siswa. Ke depannya mau alumni atau siswa akan kita periksa," terangnya.Setidaknya, polisi sudah menangkap lima orang tersangka. Kelima tersangka yaitu DW, TM, AM, KR dan PU kasus penganiayaan terhadap Arfiand Caesar Al Irhami (16), siswa SMAN 3 yang dianiaya usai mengikuti pelatihan pecinta alam di kawasan Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat."Kelima tersangka yaitu DW, TM, AM dan KR di kirimkan ke Rutan Salemba, sedangkan satu tersangka lainnya yang perempuan PU di kirim ke Rutan Pondok Bambu, saat ini juga penyidik masih mengumpulkan kesaksian lainnya dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru," ujar Rikwanto kepada wartawan, Rabu (2/7).
Berduka, keluarga enggan diliput
Padian Prawiryodirja (16), adalah korban kedua yang meninggal setelah mengikuti kegiatan outbond SMA 3. Sama seperti korban sebelumnya, Arfiand Caesar Al Irhami, Padian juga diduga kuat tewas karena dianiaya.Usai pemakaman di TPU Menteng Pulo 2 blok AA 2, keluarga tampak masih berduka sehingga belum bersedia memberikan komentar."Tolong yah media jangan mengambil gambar saya maupun keluarga, nanti kalo kita udah pada pergi," ujar ayah korban, Jaka Waluya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKepolisian menegaskan penyebab tewasnya korban tidak terkait ‘bullying' atau perundungan.
Baca SelengkapnyaKorban tak sengaja melintasi jalan berlubang hingga hilang kendali.
Baca SelengkapnyaPisau itu salah satu barang bukti ditemukan polisi saat menggelar olah TKP kematian anak perwira TNI di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaPelajar SMA itu datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarganya pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui putra dari Yadi Bachman, drummer Matta Band, dan korban hilang terseret arus saat mandi di Pantai Kelingking, Rabu, (30/10) pagi.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaIbunda mengungkapkan korban tidak pernah pamit saat akan keluar rumah.
Baca Selengkapnya