5 Saksi diperiksa terkait penusukan 2 Paspampres di Tanah Abang
Merdeka.com - Polisi memeriksa lima saksi terkait kasus penusukan terhadap dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) orang tidak dikenal pada Senin (24/4), di belakang Pura Paspampres, Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat. Kasus itu masih dalam proses penyelidikan Polres Jakarta Pusat.
"Jadi untuk penusukan yang kejadian kemarin pagi, sementara masih dalam penyelidikan dari Polres Jakpus dan kita sudah memeriksa beberapa saksi yang ada di situ, ada lima lebih yang kita periksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di ruang Humas Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).
Polisi masih melakukan pendalaman untuk kasus penusukan terhadap kedua Paspampres tersebut. Dugaan sementara penusukan tersebut didahului percekcokan antara korban dan pelaku.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Dimana Paspampres bertugas? Tugas Paspampres ini tidak hanya dilakukan untuk perlindungan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, namun juga kepada Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Tentunya masih mengidentifikasi saat-saat yang bersangkutan itu melakukan cekcok mulut dengan orang tidak dikenal, sedang kita dalami siapa pelakunya," ujarnya.
Argo mengatakan, kejadian itu bermula adanya cekcok dengan orang yang tidak dikenal di lampu merah dan polisi akan meminta keterangan dari korban usai pulih kembali.
"Ya itu menurut keterangan saat di jalan kesehatan itu, di lampu merah berhenti dan cekcok di situ saat mau pulang, tapi kita belum dapatkan, karena kita belum meminta keterangan dari korban. Nanti juga kita cek adanya pengaruh miras atau tidak," pungkasnya.
Sebelumnya, dua orang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ditusuk tiga orang tak dikenal di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (24/4) malam. Saat dikonfirmasi soal penusukkan itu, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Wuryanto, membenarkan.
"Iya benar. Sekarang (keduanya) masih ditangani di rumah sakit," kata dia saat dihubungi, Selasa (25/4).
Prajurit Satu Pasaribu mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kanan dan kiri. Sedangkan Prajurit Dua Fatah Kudus mengalami pendarahan di bagian mulut dan luka tusuk di bagian punggung sebanyak lima tusukan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaTiga orang diamankan polisi terkait dengan kasus pembacokan terhadap Jimmy Sugito Putra, saksi pasangan calon (paslon) cabup-cawabup Sampang nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaPolisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap delapan saksi terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah hampir lima bulan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pungli di Lapas Cebongan sebelum akhirnya menaikkan statusnya jadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca Selengkapnya