55 Siswa Keracunan, Dinkes Kabupaten Bogor Kirim Sampel Makanan ke Jakarta
Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor belum bisa memastikan penyebab keracunan 55 siswa di asrama milik Yayasan Marsudirini, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (19/2). Sampel makanan yang diduga menyebabkan peristiwa itu telah dikirim ke laboratorium.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menjelaskan, pihaknya mengirim sampel makanan untuk diperiksa Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta.
"Hari ini tim turun. Untuk pasien yang gejala keracunan sudah pulang semua. Sampel dari kemarin sudah diamankan. Biasanya waktu yang dibutuhkan agak lama untuk mengetahui hasilnya. Karena harus melalui proses pembiakan untuk mengeluarkan bakterinya," kata Adang, Selasa (21/2).
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
Diberitakan sebelumnya, 55 murid asrama di Yayasan Marsudirini, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan makanan, seusai mengonsumsi beberapa jenis makanan pada kegiatan di asrama, Sabtu (18/2). Seluruh murid mengalami mual hingga muntah yang baru dirasakan Senin (20/2).
Penanggung jawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor Helena membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, seusai mengikuti kegiatan, peserta acara tidak ada mengalami gejala keracunan apa pun setelah menyantap makanan yang disiapkan yayasan, seperti shabu-shabu, es doger, maupun pizza.
"Jadi anak-anak mengonsumsi shabu-shabu dan kemudian malamnya itu dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza. Sampai Minggu itu tidak ada keluhan," kata Helena.
Para murid pun sempat memakan soto, ayam goreng dan hidangan lainnya. Namun, pada Minggu (19/2) pukul 23.30 WIB beberapa murid mengeluhkan rasa mual yang dialaminya, kemudian diberikan susu oleh pihak yayasan. Namun, pada Senin (20/2) pagi, semakin banyak yang mengeluhkan hal sama.
"Awalnya ada anak yang mual sekitar tujuh anak dan kami tangani diberikan susu dulu. Namun, tadi pagi nambah jumlah murid yang mengalami mual langsung membawa ke rumah sakit untuk penanganannya," jelas Helena.
Helena mengungkapkan, dari 91 murid peserta kegiatan, 55 di antaranya mengeluhkan mual, pusing hingga muntah. Meski begitu, dia memastikan seluruhnya telah ditangani di rumah sakit. Hingga kini, hanya tersisa tiga orang masih dalam perawatan.
"Yang tiga orang masih dirawat. Tinggal observasi. Yang dirawat itu dua perempuan dan satu laki-laki. Tentu ini jadi pelajaran buat kami dalam menjaga kebersihan makanan kepada murid," kata dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaBPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).
Baca Selengkapnya