7 Jemaah haji asal Banten meninggal di Mekkah karena sakit
Merdeka.com - Jemaah haji asal Provinsi Banten yang meninggal dunia di Mekkah dan Madinan hingga Sabtu (19/10) bertambah menjadi tujuh orang.
"Data terakhir yang kami terima sudah ada tujuh orang jemaah haji Banten meninggal dunia. Dua orang di antaranya meninggal pada Kamis (17/10) di pemondokan dan rumah sakit di Mekkah," kata Kepala Seksi Dokumentasi dan Perjalanan Haji Kanwil Kemenag Provinsi Banten Huzaemi Abidin di Mekkah, Minggu (20/10).
Seperti diberitakan Antara, dia mengatakan, ke tujuh jemaah haji Banten yang meninggal tersebut yakni Sukemah Sapri Kodir dari kloter 33 warga Banjarsari Kabupaten Lebak. Sukemah meninggal pada Selasa malam di Muzdalifah.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Dimana jemaah haji dimakamkan? Jenazah tadi diletakkan di tas papan berroda dan perlahan-lahan mulai didorong menjulur ke laut. Terdengar iringan doa tak henti-henti mengiringi jenazah. Saat panjang papan sudah dirasa cukup, kemudian pengumpil di belakang papan dilepas.
Kemudian, dua orang jemaah haji meninggal pada Kamis (17/10) dari kloter 18 atas nama Hadi Sutrisno Agus Ademin, umur 70 tahun. Jemaah haji warga Jalan Kakap, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang tersebut meninggal dunia diduga karena penyakit 'Kardio Vaskuler'.
Jemaah lain adalah Azinar binti Abdul Aziz (68) warga Pondok Aren Tangerang Selatan, diduga meninggal karena penyakit saluran pencernaan.
"Satu orang meninggal di pemondokan dan satunya di Rumah Sakit Al-Wadi. Keduanya dimakamkan di Mekkah," kata Huzaemi Abidin.
Sementara empat orang jemaah haji yang meninggal dunia sebelumnya yakni A Rozali Bin Abdul Latif meninggal dunia saat pelaksanaan wukuf di Arafah.
Jemaah haji asal kloter 21, warga Kampung Babakan Tangerang tersebut meninggal saat wukuf di Arafah pada Senin (14/10).
"Meninggalnya di Arafah sekitar pukul 13.45 waktu Arab Saudi, penyebabnya diduga penyakit paru-paru," kata Huzaemi Abidin.
Kemudian, Ansori Hadi (56) meninggal di pemondokan 501 di wilayah Jarwal. Ansori Hadi merupakan jemaah haji kloter 34 dari Kabupaten Serang, beralamat di Kampung Baros RT 02/01 Taktakan, Kota Serang dengan penyebab penyakit 'Kardio Vaskuler'.
Selanjutnya Asmawati Binti Asmawi umur 51 asal kloter 4 Kota Tangerang yang meninggal pada 19 September 2013 di Mesjid Nabawi Madinah. Almarhumah Asmawati Binti Asmawi merupakan calon haji asal Provinsi Banten warga Jalan Samba Nomor 44 Pondok Benda, Pamulang Kota Tangerang.
Satu orang calon haji asal Provinsi Banten yang meninggal di pesawat pada Minggu (22/9) bernama Icih Bachriyah usia 63. Icih Bachriyah merupakan calon haji kloter 19 JKG Kota Serang warga Kampung Sukamanah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.
Huzaemi mengatakan, untuk proses kepulangan jemaah haji ke tanah air dari Mekkah Arab Saudi, pertama kali merupakan kloter 4 JKG dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada 23 Oktober 2013 sekitar pukul 01.13 Waktu Arab Saudi (WAS) dan diperkirakan akan tiba di Indonesia sekitar pukul 14.48 WIB. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang meninggal berasal dari Embarkasi Majalengka (KJT) sebanyak 23 orang, sedangakan dari Jakarta-Bekasi (JKS) 69 orang.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (7/7), fase pemulangan jemaah haji gelombang kedua terus berjalan.
Baca SelengkapnyaJumlah jamaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, masih ada 55 jemaah haji yang sakit.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaSelain jemaah meninggal, belasan calon haji tertunda keberangkatannya
Baca SelengkapnyaJemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan sebanyak 234 haji Indonesia wafat di Arab Saudi
Baca SelengkapnyaUntuk jemaah hilang saat masa puncak haji yang belum ditemukan hingga kini berjumlah satu orang.
Baca SelengkapnyaPatimah meninggal karena serangan stroke dengan pendarahan pada pukul 01.05 WIB dalam penerbangan dari Kota Jeddah Arab Saudi ke Medan.
Baca Selengkapnya