Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

80 Persen siswi sebuah sekolah di Surabaya perokok aktif

80 Persen siswi sebuah sekolah di Surabaya perokok aktif Ilustrasi merokok. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Hasil riset yang dilakukan Lembaga Youth Smoking Prevention (YSP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyatakan, 12,89 persen pelajar di Surabaya merupakan perokok aktif.

Ketua YSP Unair Surabaya, Ni Made Sukartini mengatakan, survei tersebut dilakukan di 19 sekolah negeri, swasta dan agama di Surabaya yang terdiri dari SMP, SMU dan SMK.

"Dari 1009 pelajar yang kami ambil sebagai sampling, kami menemukan 12,89 persen adalah perokok aktif setiap harinya. Bahkan, setiap hari mereka bisa menghabiskan satu bungkus rokok. Tapi rata-rata, satu sampai enam batang," katanya usai menggelar pertemuan dengan 43 guru di Gedung Fakultas Ekonomi Unair, Selasa (29/1).

Hal yang mengejutkan adalah, pihaknya menemukan 80 persen pelajar wanita di salah satu sekolah merupakan perokok aktif, sementara sisanya adalah pelajar pria. Dari hasil survei itu rata-rata pelajar mengaku kalau merokok menjadi syarat pergaulan.

"Untuk itu kami berusaha melakukan pencegahan terhadap bahaya asap rokok di kalangan pelajar," katanya.

Pencegahan sejak dini itu, dituangkan dalam bentuk modul yang berfungsi sebagai panduan para guru untuk melakukan pembinaan pada siswanya. "Modul pencegahan merokok akan terintegrasi dengan sejumlah mata pelajaran seperti Kimia, Biologi, PKN, Seni Budaya, Bimbingan Konseling dan Ekonomi. Tapi ini bukan kurikulum utama, hanya kurikulum ringan saja, karena masalah kurikulum adalah wewenang Diknas," katanya.

Selain itu, dalam survei yang melibatkan 1009 responden pelajar itu juga ditemukan sebanyak 16 persen pelajar di Surabaya sudah coba-coba merokok.

Salah satu faktor penyebabnya adalah, kurangnya informasi dan edukasi mengenai bahaya merokok selama ini kepada pelajar. "Untuk menurunkan prevalensi perokok pada pelajar, peran guru diperlukan melalui materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh para guru di sekolah," kata perwakilan Lembaga Modernisator, Saiful Bahri.

Ke depan, pihaknya akan menggandeng orang tua siswa untuk mengkampanyekan bahaya merokok. "Jadi kami tidak hanya melibatkan guru-guru di sekolah, tapi juga orang tua dan teman sebaya dari para pelajar tersebut agar mengkampanyekan bahaya merokok bagi kesehatan dan lingkungan. Ini akan kami lakukan tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, tapi di seluruh daerah-daerah di Indonesia," tandas Saiful. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok
Kampanye Anti-Rokok dari Remaja Putri Bisa Jadi Cara Efektif Cegah Munculnya Remaja Perokok

Upaya menekan kemunculan pelajar perokok bisa dilakukan dengan kampanye antirokok yang efektif.

Baca Selengkapnya
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an
Merokok Sebelum Usia 18 Berisiko Tinggi Sebabkan Masalah Pernapasan di Usia 20-an

Semakin muda usia seseorang mulai merokok, risiko masalah pernapasan di usia muda bisa semakin meningkat.

Baca Selengkapnya
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja
BNN Jakarta: 63 Persen Laki-Laki Kalau Sudah Merokok, Lari ke Ganja

BNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.

Baca Selengkapnya
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat
Data Kemenkes: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat

Ada kecenderungan anak-anak beralih dari rokok konvensional ke rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya

Dia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.

Baca Selengkapnya
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi
UI: Rokok Elektrik Bukan Pengganti Rokok Konvensional, Risikonya Lebih Tinggi

Berdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.

Baca Selengkapnya
Pilkada 2024, Pemilih Muda Diminta Pilih Pemimpin dari Rekam Jejak Bukan Hanya Janji Politik
Pilkada 2024, Pemilih Muda Diminta Pilih Pemimpin dari Rekam Jejak Bukan Hanya Janji Politik

Jumlah pemilih muda di Pilkada 2024 mendominasi, dengan persentase 56 persen dari total pemilih.

Baca Selengkapnya
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi
Jumlah Perokok Aktif di Indonesia Capai 70 Juta Orang, Butuh Upaya dari Pemerintah untuk Mengurangi

Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari masalah merokok sambil tetap memberikan pilihan kepada perokok dewasa.

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar dan Kelontong Terancam Bangkrut  Akibat Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah
Pedagang Pasar dan Kelontong Terancam Bangkrut Akibat Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah

Larangan penjualan rokok di RPP Kesehatan akan mematikan pendapatan 9 juta pedagang pasar anggota APARSI.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Masyarakat Indonesia Habiskan Rp64 Triliun untuk Beli Rokok dalam Setahun
Ternyata, Masyarakat Indonesia Habiskan Rp64 Triliun untuk Beli Rokok dalam Setahun

Rokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polresta Malang Rayakan Hari Jadi Polwan ke-76, Adakan Kolaborasi Kampanye Berhenti Merokok Saat Berkendara
Polresta Malang Rayakan Hari Jadi Polwan ke-76, Adakan Kolaborasi Kampanye Berhenti Merokok Saat Berkendara

Aksi kolaborasi ini dilaksanakan Polresta Kota Malang dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya
Di Balik Hari Anak Nasional, Ada Jutaan Anak Indonesia Kecanduan Rokok
Di Balik Hari Anak Nasional, Ada Jutaan Anak Indonesia Kecanduan Rokok

Ada 70 juta orang perokok aktif di Indonesia. 7,8 Persen di antaranya berusia muda

Baca Selengkapnya