9 Rumah Adat di Sumba Barat Daya Hangus Terbakar
Merdeka.com - Sembilan rumah adat di Kampung Waindimu dan Kampung Halakandangar Desa Waikaninyo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT terbakar, Senin (1/11). Rumah yang terbakar 8 unit berlokasi di Kampung Waindimu dan satu unit di Kampung Halakandangar.
Delapan unit rumah adat di Kampung Waindimu ini dihuni Hona Leko dan Lere Muda yakni rumah/Uma Ramba, Yohanes Jaha Monno dan Daniel Jama Nugroho (Uma Kapepe).
Tende Rehy (Uma Katoda), Inyo Bondi Pati dan Winyo Poka (Uma Kapunge Tana), Tari Haghe (Uma Maloba).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Siapa yang kehilangan rumah di kebakaran itu? Pada hari Selasa, TMZ melaporkan bahwa pasangan Spencer Pratt dan Heidi Montag, yang terkenal dari program 'The Hills,' telah kehilangan tempat tinggal mereka akibat kebakaran setelah berhasil dievakuasi.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
Dolo Pati (Uma Kahumbu), Yingo Bani dan Lere Daku Waindimu (Uma Ngahu) serta Leko Tonggoro (Uma Tuku).
Sementara Yohanis Rangga Kura menempati Waindimu rumah/Uma Laka di Kampung Halakandangar.
Saat kejadian, saksi mata Daniel Jama Nugroho (55) yang menghuni Uma Kapepe serta Yosep Rangga Hona (60) pemilik Uma Kapepe dan Mila (57), warga Kampung Waindimu sedang berada di rumah/Uma Kapepe.
Selesai makan siang, mereka Dengi Walu yang merupakan istri dari Hona Leko turun dari bale-bale (teras rumah dan tempat duduk dari kayu) rumahnya.
Berselang tidak lama, mereka mendengar teriakan dari Dengi Walu dari dalam rumahnya bahwa ada api yang menyala di atas menara rumah miliknya. Mendengar teriakan tersebut, Daniel bersama kawan-kawannya turun dari rumahnya dan melihat kobaran api sudah menyala di atas menara rumah tersebut.
©2021 Merdeka.com/ananias petrusMelihat kejadian tersebut, Daniel mencoba membantu untuk memadamkan api. Namun api sudah tidak bisa lagi dipadamkan karena api sudah menyala besar dan menyambar sebagian rumah.
Hona Leko mencoba untuk menyemprot dengan menggunakan tangki semprot rumput namun api tetap menyala dan tidak bisa dipadamkan. Api kemudian menyambar ke rumah-rumah lainnya dan terdapat sembilan unit rumah yang hangus terbakar.
Tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan, namun tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawa melalui Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, Iptu Johanes menyebutkan, sumber api yang menyebabkan terjadinya kebakaran rumah adat di Kampung Waindimu dan Kampung Halakandangar berasal dari rumah Hona Leko (Uma Ramba)
Menurut Johanes, Hona Leko pun mengamankan diri di Polsek Kodi Bangedo meminta perlindungan diri karena merasa takut dengan amukan massa.
"Kobaran api sudah berhasil dipadamkan dengan menyemprot air menggunakan tangki. Tidak ada barang yang dapat diselamatkan, namun tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut," tutupnya, Rabu (3/11).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca SelengkapnyaRumah sekaligus gudang pembuatan sanggah atau tempat pemujaan di Badung, Bali, terbakar, Senin (31/7) pagi. Seorang anak tewas dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnya17 Mobil pemadam dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPuluhan korban kebakaran di Manggarai itu tampak beristirahat dengan beralaskan kardus.
Baca SelengkapnyaDipastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca SelengkapnyaWarga Kebon Jahe gambir harus ikhlas menerima nasib setelah harta bendanya hangus tak tersisa dilahap si jago merah, Rabu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaAsril mengungkap kronologi kejadian awalnya pemilik warteg bernama Agus hendak masak di dapur
Baca SelengkapnyaRumah wartawan di Karo kebakaran hingga menewaskan empat orang
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca Selengkapnya