'Ada pihak yang menggerakkan aksi simpatik agar Ahok bebas'
Merdeka.com - Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memprovokasi massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk terus melakukan aksi simpatik. Tujuannya, agar Ahok bebas dari vonis dua tahun penjara.
"Tak mungkin orang bergerak untuk turun ke jalan kalau tak ada yang menggerakkan dan mengipas-ngipas itu tadi," kata Ubedilah dalam sebuah diskusi bertajuk 'Dramaturgi Ahok' Jakarta, Sabtu (13/5).
Menurut Ubedilah, pergerakan massa Ahok dilatarbelakangi kekecewaan masyarakat terhadap vonis Ahok yang dianggap tidak adil dan memberatkan. Kemudian, kelompok itu mengakomodir dan menggerakan massa yang pro terhadap Ahok.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
"Ditambah juga orang yang mengakomodir dan menggerakkan massa itu," ucap analisis politik dari Universitas Negeri Jakarta itu.
Dia menilai, jika pemerintah membiarkan aksi simpatik ini berlarut-larut tidak menutup kemungkinan bakal terjadi konflik di dalam masyarakat yang pro dan kontra dengan Ahok.
"Harus ada orang yang menenangkan dan mengambil langkah untuk menahan setiap aksi yang ada," pungkas dia.
Diketahui, setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis dua tahun penjara dan melakukan penahanan terhadap Ahok, massa pendukung Ahok terus melakukan aksi simpatik dengan menyalakan ribuan lilin.
Tak hanya di Jakarta, aksi simpatik ini pun digelar di sejumlah daerah di Tanah Air. Massa pendukung Ahok ramai-ramai menyalakan api pada malam hari sebagai tanda keprihatinan mereka atas putusan pengadilan yang menjatuhkan hukuman dua tahun penjara terhadap Ahok.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaGerakan Anak Abah Tusuk 3 paslon tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan pendukung lantaran Anies Baswedan tak diusung.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengatakan, gerakan tersebut harus dihormati karena wujud kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Baca Selengkapnya