Aher ingin OJK hadir di Jabar Selatan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) mengharapkan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka Kantor Regional cabang di kawasan Jabar bagian selatan.
Keinginan Aher disampaikan usai meresmikan gedung baru Kantor Regional 2 OJK Jabar di Jalan IR H Djuanda, Dago, Bandung, Jumat (10/3).
"Saya menyambut baik kalau ada ide dibuat Kantor Regional OJK baru di kawasan selatan Jabar karena daerahnya luas, potensinya tinggi agar industri jasa keuangan makin sehat dan mampu menghadirkan pertumbuhan ekonomi dengan baik," katanya dalam rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (11/3).
-
Bagaimana fakta sosial memengaruhi individu? Fakta sosial bersifat eksternal, umum, dan memaksa terhadap individu.
-
Bagaimana fakta sosial mempengaruhi kita? Fakta sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku kita. Jika kita melanggar norma-norma ini, kita bisa mendapatkan sanksi atau hukuman.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Siapa yang bisa merasakan dampak dari menjaga kesehatan mental? Menjaga kesehatan jiwa adalah aspek penting dalam mencapai keseimbangan hidup yang sehat dan bahagia. Di tengah kehidupan yang penuh tekanan, stres, dan tantangan, kesehatan mental seringkali terabaikan. Padahal, kondisi mental yang baik berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup, hubungan sosial, dan produktivitas kita sehari-hari.
-
Siapa yang terpengaruh oleh fakta ini? Tentu saja, karakteristik ini tidak berlaku untuk semua anak kedua karena setiap individu unik dan dipengaruhi oleh banyak faktor selain urutan kelahiran, seperti lingkungan, pengalaman hidup, dan kepribadian.
-
Siapa yang mempengaruhi fakta sosial? Fakta sosial memiliki keberadaan independen dari individu, tetapi pada saat yang sama, mereka juga dipengaruhi oleh individu melalui proses sosialisasi dan interaksi sosial.
Hal tersebut menurutnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. "Tentu saja dampaknya kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kalaupun tidak membuka Kantor Regional OJK di kawasan Jabar selatan, Aher meminta agar OJK lebih intensif melayani masyarakat di pelosok. Seperti dengan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini dapat dengan mudah diakses masyarakat atau bekerjasama dengan lembaga yang ada seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Untuk melayani masyarakat dipelosok tentu ada banyak cara,manfaatkan IT atau bekerjasama dengan lembaga seperti BUMDes," tuturnya.
Dengan diresmikannya gedung baru Kantor Regional 2 OJK Jabar yang merupakan kantor regional pertama di Indonesia yang dimiliki OJK, Aher juga mengharapkan akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jabar.
Selain melakukan pengawasan dan bimbingan, OJK juga harus melakukan dorongan untuk hadirnya sebuah mata rantai perekonomian dari hulu ke hilir secara sehat.
"Mudah-mudahan dengan kantor baru semangat lebih menggebu untuk melayani masyarakat Jabar dalam hal edukasi keuangan, pengawasan industri keuangan, bimbingan dan tentunya industri ini ada di hilir yang diminati banyak orang," ungkapnya.
OJK Jabar juga tidak berhenti hanya memikirkan sehatnya saja jasa keuangan di lapangan atau tidak lagi adanya jasa keuangan bodong, tetapi disaat yang sama jasa keuangan tersebut harus diatur dengan baik agar antara denyut ekonomi di sektor hulu, tengah hingga hilir berjalan baik.
"Selamat mudah-mudahan memberikan manfaat bagi masyarakat Jabar," ucap Aher.
Kepala Kantor Regional 2 OJK Jabar Sarwono menuturkan OJK mulai berdiri tahun 2011 dan baru beroperasi secara penuh mengawasi industri jasa keuangan pada tahun 2013. Kantor Regional 2 OJK Jabar telah resmi menempati gedung baru sejak 6 Juni 2016 yang sebelumnya berkantor di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Jabar di Jalan Braga Bandung.
"Kanreg 2 OJK Jabar sangat memiliki peran strategis, bukan hanya mengawasi perbankan tapi juga pada pasar modal, non bank dan melakukan edukasi serta perlindungan konsumen," ujar Sarwono.
Industri keuangan di Jabar menurutnya saat ini cukup banyak dan beragam. Terdapat 240 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), puluhan kantor bursa efek yang melakukan penawaran dan pelayanan terhadap produk pasar modal, industri keuangan non bank, asuransi, leasing dan lembaga pembiayaan lainnya yang cukup banyak serta berkantor pusat di Bandung.
"Tentu saja ini mewarnai dan membuat peran OJK Jabar semakin terasa. Kami bukan hanya ingin mendorong industri keuangan di Jabar berjalan baik tapi juga punya kontribusi nyata terhadap pembangunan perekonomian di Jabar," jelasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syikhu mengatakan konsep ini mampu menghilangkan sekat antara kepala daerah dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan masukan.
Baca SelengkapnyaBertemu Ganjar, Komunitas Ojol Curhat Minta Kepastian Regulasi dan Kesejahteraan Driver
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa partisipasi masyarakat harus diutamakan dalam pembangunan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaDebat Pilgub Jabar berlangsung Senin (11/11) malam, di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkampanye di Tangerang, Kamis (7/12). Dia menjanjikan penegakan hukum yang adil bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya