Ahmad Sahroni Puji Kejagung Utamakan Restorative Justice: Bukti Lembaga Hukum Humanis & Inovatif
Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menerima penghargaan IDeaward 2024 yang diadakan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menerima penghargaan IDeaward 2024 yang diadakan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Penghargaan tersebut diraih dalam kategori ‘Kreatif untuk Keterlibatan dan Kolaborasi Komunitas’. Kapuspenkum Harli Siregar, Sabtu (28/9).
Harli mengatakan, Jaksa Agung ST Burhanuddin selama ini selalu menerapkan prinsip runcing ke atas, humanis ke bawah.
Menurut Harli, letak humanisnya, melalui peraturan Jaksa Agung nomor 15 tahun 2020 tentang penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restorative.
Disebutkan, terdapat ribuan kasus masyarakat telah diselesaikan melalui restorative justice.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyambut baik penghargaan yang diterima oleh Kejagung tersebut.
Menurut Sahroni, performa kinerja Kejagung memang patut diapresiasi.
“Sebagai mitra kerja Kejagung, khususnya saat di bawah pimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin, saya melihat bahwa performa Kejagung sudah sangat baik. Ditambah dedikasi Pak Jaksa Agung memang luar biasa, tidak setengah-setengah, tak heran kinerja institusi meningkat di banyak aspek,” kata Sahroni.
Sahroni menambahkan, terutama soal penerapan restorative justice yang tak hanya menjadi formalitas ucapan belaka, tapi benar-benar konsisten diterapkan. Misalnya, Tahun 2023 ada sekitar 2.407 kasus diselesaikan lewat restorative justice. Menurut dia, ini adalah sejarah baru.
“Karena ini menjadi salah satu tanda bahwa paradigma hukum kita sudah modern, semakin berimbang, dan berkeadilan. Jadi kalau Kejagung mendapat award atas itu, tidak heran, memang layak,” ujar Sahroni.
Terus Berinovasi dan Lakukan Terobosan
Lebih lanjut, Sahroni pun meminta Kejagung untuk terus melakukan terobosan-terobosan dalam sisi penegakkan hukum di Indonesia.
“Dan Komisi III berharap agar Kejagung bisa terus berinovasi, lakukan riset, dan hadirkan terobosan-terobosan baru lagi di ranah penegakkan hukum kita,” kata Sahroni.
Politikus NasDem ini menambahkan, era semakin berkembang, tantangan mulai berubah, Kejagung harus adaptif.
“Seperti kemarin saya lihat Kejagung bekerjasama dengan Bappepti dan OJK untuk pantau crypto, nah bagus itu. Selain itu, ada juga soal restorative justice yang mulai diterapkan ke penyalahguna narkoba. Ke depan, harus terus lakukan terobosan seperti itu,” tambah Sahroni.
Sehingga dengan begitu, menurut Sahroni, kepercayaan masyarakat kepada Kejagung pun akan tetap tinggi.
“Kalau hukum kita adil bagi semua, berimbang, dan bisa mengikuti perkembangan, saya yakin kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum, khususnya Kejagung, pasti akan terus tinggi,” tutup Sahroni.