Akhir Pelarian Pasutri Telantarkan Balita di Rumah Sakit hingga Meninggal Dunia
Kedua pelaku mengaku mengetahui kalau bayinya itu telah meninggal.
Polisi akhirnya meringkus pasutri yang telantarkan bayi berumur lima bulan yang meninggal dunia di RS Sumber Waras, Jakarta Barat. Kedua pelaku yakni suami inisial H dan istrinya inisial BU telah ditetapkan menjadi tersangka.
"Status hukumnya sudah tersangka, sudah ditahan," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saya dikonfirmasi, Selasa (14/1).
Aprino menjelaskan, pasutri tersebut sempat berpindah-pindah tempat tinggal di daerah Grogol Petamburan dan Tambora pasca menelantarkan bayinya di rumah sakit. Hingga akhirnya mereka dapat diamankan di salah satu indekost wilayah Jelambar, Jakarta Barat.
Lebih jauh lagi, kedua pelaku mengaku mengetahui kalau bayinya itu telah meninggal. Kepada penyidik, pasutri tersebut tega menelantarkan bayi malang itu karena masalah ekonomi.
"Dua orang tersebut telah kita amankan dan memang menelantarkan si bayi tersebut dengan alibi bahwa yang bersangkutan tidak memiliki uang," ujarnya.
Atas perbuatannya, pasutri itu disangkakan dengan pasal 77 Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Kronologi
Nasib malang menimpa seorang bayi yang baru berusia lima bulan tanpa identitas ditinggalkan oleh kedua orangtuanya di RS Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Bayi tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bayi tersebut sempat diantarkan oleh kedua orangtuanya inisial H untuk berobat.
"Bayi tersebut datang sekira pukul 02.29 WIB diantar oleh orangtuanya Sdr H dalam keadan sakit, kemudian pihak rumah sakit melakukan tindakan medis," ujar Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (29/12).
H sengaja meninggalkan bayinya itu dengan alasan ingin mengambil uang tersebut guna biaya pengobatan senilai Rp3,6 juta. Hanya saja bayi malang itu dinyatakan meninggal dunia ketika pihak rumah sakit ingin mencari keberadaan orangtua bayi itu.
"Pihak rumah sakit menghubungi nomor telepon yang ada pada saat mendaftar, ternyata nomor Hp tersebut adalah nomor tetangganya yang ikut mengatar ke rumah sakit," sebut Ade.
Dikatakan dia, Pihak rumah sakit juga sempat mendatangi rumah kontrakan orang tua bayi tapi mereka tak lagi mengontrak di sana.
"Dicek ke kontrakan orang tua korban, ternyata kontrakannya sudah kosong. Tidak diketahui di mana keberadaan orang tua korban," ujarnya.