Aksi Penyamaran Jenderal Polisi
Menjadi jenderal polisi tak berarti hanya duduk diam. Mereka bahkan sampai menyamar demi memantau situasi.
Menjadi jenderal polisi tak berarti hanya duduk diam. Mereka bahkan sampai menyamar demi memantau situasi.
Irjen Djoko Prastowo saat menjabat Kapolda Sumsel menyamar sebagai warga sipil dan berpura-pura melanggar lalu lintas. Djoko sengaja mengendarai mobil seorang diri tanpa adanya pengawalan. Saat melihat ada anggota yang bertugas, dia sengaja melanggar lalu lintas. Alhasil, mobil yang dikendarainya dihentikan dan dirinya dibawa ke pos polisi terdekat.
Kapolda Sumatera Selatan ini menemukan aksi pungli. Anggota polri yang berjaga lantas meminta uang damai atas pelanggaran yang dibuatnya. Tidak langsung mau. Kapolda Sumatera Selatan ini beberapa kali mencoba menolak dan meminta tindak langsung alias tilang. Namun, anggota polisi yang menahannya tetap bersikeras menyelesaikan permasalahan dengan jalur damai. Karena terdesak, Irjen Djoko Prastowo pun memberikan sejumlah uang seperti yang diminta oleh anggota. Beberapa detik setelah uang damai diberikan, Irjen Djoko Prastowo kemudian mengaku sebagai Kapolda Sumsel. Tanpa pikir panjang, Irjen Djoko Prastowo langsung menangkap anggota polri yang tertangkap melakukan pungli.
Komjen (purn) Arief Sulistyanto juga pernah melakukan aksi penyamaran saat masih menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat. Bahkan, kala itu Irjen Arief Sulistyanto baru saja menjabat sebagai Kapolda pada Juni 2014 langsung menyamar untuk melihat kondisi di lapangan.
Mengetahui hal tersebut, Irjen Arief dan istri pun lantas membuntutinya. Saat mendekati pos polisi tersebut, Irjen Arief Sulistyanto sempat diusir. Lantaran, dia dikenal sebagai pejabat baru dan mengenakan pakaian preman.
@merdeka.com 2023
Kemudian, dirinya melapor ke Polsek Menteng. Sayang, Suhardi Alius justru dipingpong oleh petugas yang ada di sana.
-Suhardi Alius
Meski sudah diperlakukan seperti itu, Wakapolda tetap tidak membuka identitas aslinya. Suhardi Alius kemudian menuju ke Pospol sesuai dengan perintah sebelumnya. Namun, di sini ternyata Wakapolda mendapatkan pelayanan yang baik dari anggota polisi senior. "Apa yang saya dapatkan di Pospol? Seorang Bintara sudah tua, tapi pelayanannya baik," kenangnya. Keesokan harinya, Suhardi mengaku langsung menghubungi pimpinan di Polres Metro Jakarta Pusat. Bukan tanpa alasan, Suhardi ingin memanggil bintara itu. Setelah bertemu, Suhardi kemudian memberikan hadiah kepada sang bintara karena tetap tulus membantu masyarakat yang kesusahan. Sementara itu, Suhardi tidak mau melepaskan anggota kepolisian yang setengah hati membantu masyarakat. Suhardi Alius tanpa pikir panjang langsung mengambil tindakan tegas.
Diketahui, salah satu pelajar berinisial MR, mengalami luka sabetan senjata tajam dan langsung dilarikan ke RS Merry Cileungsi.
Baca SelengkapnyaTentu terdapat sebuah perjuangan keras dalam meraihnya.
Baca SelengkapnyaLangkah ini dilakukan Korlantas untuk menambah pemasukan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaPutra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
Baca SelengkapnyaPesan Kapolda Riau untuk para polisi agar tidak bersikap 'sok-sokan'
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pensiunan jenderal Polisi bintang dua, pernah bertugas naik turun gunung di Kalimantan tanpa menggunakan alas kaki.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.
Baca SelengkapnyaTak terkira, suaranya begitu merdu saat unjuk kemampuan di depan anak buah.
Baca Selengkapnya