Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Menurun, Pembersihan Abu Terkendala Minimnya Air
Merdeka.com - Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih fluktuatif meski cenderung menurun pasca erupsi freatik pada Jumat (26/7) lalu. Untuk itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih memberlakukan radius aman bagi masyarakat maupun pengunjung.
Kepala PVMBG, Kasbani menyatakan hasil pengamatan visual dan pengukuran gas masih terjadi embusan asap putih setinggi 30 meter di kawasan kawah. Material gas tersebut berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
"Rekomendasi kami tidak boleh ada aktivitas kegiatan manusia di jarak 100 meter dan 500 meter dari pusat kawah. Makin masuk dalam kawah potensinya semakin besar. Di luar 100 meter gasnya sudah terurai," katanya di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu PVMBG, Senin (29/7).
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu terakhir meletus? Merdeka.com juga pernah memberitakan erupsi Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat, 26 Juli 2019 sore.
-
Mengapa Gunung Semeru masih berstatus siaga? Berdasarkan kondisi ini, PVMBG masih menempatkan status Gunung Semeru pada Level III atau Siaga.
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Dimana Gunung Tangkuban Perahu berada? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Apa ciri khas Gunung Tanggamus? Gunung Tanggamus menjadi salah satu primadona di sekitar Kota Agung, tepatnya di Pesisir Barat Lampung. Di sana, terlihat jelas gunung ini bak piramida yang besar pada bagian lerengnya, lalu meruncing pada bagian puncaknya. Keindahan alamnya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung wisatawan ataupun yang gemar mendaki serta menjelajah gunung.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
Ia pun mengimbau masyarakat sekitar mendekati kawah untuk menggunakan masker. Kasbani menambahkan, sejauh dari pengamatannya, belum ada tanda-tanda ada erupsi susulan meski masih ada gempa berskala kecil.
Pengamat Gunung Api Tangkuban Parahu dari PVMBG, Adzan Anugrah Indiarsyah menambahkan gempa tremor di kawasan Gunung Tangkuban Parahu masih sering terjadi selama empat hari terakhir.
Pada akhir pekan lalu, usai erupsi, gempa tremor masih terjadi dengan amplitudo maksimum 0,5 milimeter hingga 4 milimeter dan amplitudo dominan di angka 2 milimeter. Pada hari ini, gempa tremor yang terjadi terekam di amplitudo maksimum 0,5 hingga 3 milimeter dan amplitudo dominan di angka 1 milimeter.
"Status masih normal atau level 1. Kami masih terus melakukan penelitian dan evaluasi seminggu ini kita lihat apakah stabil atau ada peningkatan," terangnya.
Sementara itu, dari pantauan, kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu masih ditutup untuk aktivitas wisata. Para pedagang berbenah membersihkan sisa abu vulkanik dari erupsi freatik dengan sapu. Sedangkan jalan yang tertutup abu dibersihkan dengan air.
©2019 Merdeka.com/Aksara BebeyKetebalan abu yang menumpuk di atap kios penjual dan jalan akses menuju kawasan wisata sekitar 10 cm. Meski demikian, tidak ada kerusakan yang berarti. Hanya, para pedagang mengeluhkan debit air yang terbatas untuk dimanfaatkan membersihkan abu.
"Mungkin karena kemarau, jadi airnya agak susah. Kalau ada pun kecil untuk menyemprot jalan dan warung," ujar salah seorang pedagang, Ahmad Setiawan (54).
Kesulitan air pun diakui oleh pihak pengelola kawasan wisata. Mereka meminta tiga unit mobil bantuan Pemadam Kebakaran Sebanyak untuk membersihkan abu vulkanik.
Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), Putra Kaban mengakui kewalahan dalam membersihkan sisa abu vulkanik, terutama di lokasi wisata utama, parkiran Kawah Ratu. "Airnya memang lagi susah karena lagi kemarau. Petugas juga lumayan kewalahan. Tapi kami berusaha untuk membersihkan hingga tuntas," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaKondisi kebakaran tersebut terpantau kamera pengawas pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca Selengkapnya44 Kali gempa embusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara periode 1-15 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaWaspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk di sekitar Gunung Ruang untuk tidak memasuki wilayah radius 6 kilometer dari pusat kawah aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca Selengkapnya