Alami Bocor Jantung, Bayi di NTB Butuh Bantuan Untuk Pengobatan
Merdeka.com - Naira Nur Aqilla, bayi berusia 6 bulan putri dari Budi Hartono dan Nurfitriani asal Desa Penyaring, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mengidap penyakit jantung bocor. Dia membutuhkan bantuan untuk pengobatan.
Ibu kandung Naira, Nurfitriani mengatakan, putrinya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) H Lalu Manambai Abdul Kadir Sumbawa.
"Sudah 11 hari anak saya dirawat di ruang inap. Kondisinya belum mengalami perubahan selama menjalani perawatan," katanya.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Siapa yang merawat anak perempuan Jeanneta? Selain itu, si anak perempuan mereka, Asmara, sekarang juga dirawat oleh Jeanneta.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Selama menjalani perawatan, Naira dibantu alat pernapasan dan saat ini hanya terbaring lemas, bahkan jarang menangis.
Nurfitriani mengetahui anaknya sakit ketika badannya demam tinggi disertai batuk dan sesak napas pada 17 April 2019.
"Karena melihat kondisi Naira, saya dan suami langsung membawanya ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit langsung diambil sampel darah dan rontgen. Setelah itu dipasang infus dan oksigen," tuturnya.
Nurfitriani baru mengetahui anaknya menderita jantung bocor pada 26 April 2019. Sebab, ketika dibawa ke rumah sakit dokter spesialis jantung sedang cuti. Naira diketahui menderita penyakit jantung bocor setelah dokter melakukan USG (Echo) jantung.
"Saya heran kenapa berat badan anak saya tidak naik-naik, malah turun. Ternyata jantungnya bocor," ucap Nurfitriani.
Mengetahui penyakit anaknya, Nurfitriani mengaku kebingungan karena keterbatasan biaya untuk merujuk putrinya ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali atau ke Jakarta.
Ayah Naira, Budi Hartono menyebutkan untuk membantu biaya berobat, Bupati Sumbawa H M Husni Jibril, langsung merespon dan akan membantu biaya pengobatan sebesar Rp 10 juta.
"Setelah berita tentang sakit yang dialami oleh anak saya ke group, bapak bupati ingin membantu biaya pengobatan," katanya.
Dia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Sumbawa atas respon positif dalam membantu warganya yang membutuhkan pertolongan.
"Saya berjanji setelah bantuan bupati diterima, Naira langsung dibawa ke rumah sakit di Mataram, dan seterusnya ke Sanglah Denpasar, Bali, untuk ditangani dan diobati lebih baik lagi," ucap Budi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaDiketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad mengungkap kejadian tak terduga yang dialaminya. Asisten Rumah Tangga atau ART di rumahnya menemukan seorang bayi
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan kasus bayi Nala yang diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaBabinsa di Garut Serka Jujun menceritakan kisah inspiratifnya membantu warga desa binaannya yang tidak mampu berobat karena BPJS menunggak.
Baca Selengkapnya