Anak Risma Diperiksa karena 'Nyanyian' Saksi Lain Kasus Jalan Raya Gubeng Ambles

merdeka.com Sekitar 5 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Fuad Benardi, putra Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini diduga terlibat kasus perizinan proyek basement RS Siloam yang akhirnya menyebabkan Jalan Raya Gubeng ambles sedalam sekitar 10 meter pada 18 Desember 2018 lalu.

Dan Selasa (26/3) hari ini, mulai pukul 09.00-sekitar 12.00 WIB, Fuad diperiksa penyidik Subdit V Tipikor Dit Reskrimsus Polda Jawa Timur.

"Emang betul pada hari ini melakukan pemeriksaan terhadap inisial F (Fuad) terkait perkembangan penanganan perkara Jalan Gubeng yang longsor itu," terang Dir Reskrimsus Polda Jawa Timur, Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan.

Orang lain juga bertanya?

Pemeriksaan terhadap putra sulung Risma ini, lanjutnya, karena adanya keterangan saksi lain yang sudah diperiksa penyidik. "Terkait adanya keterangan saksi lainnya yang menjelaskan nama inisial F tersebut," ungkapnya.

Sayang, Yusep masih enggan menjelaskan pemeriksaan Fuad ini terkait masalah perizinan proyek basement RS Siloam yang pernah disebut Ketua DPRD Surabaya, Armuji saat kejadian.

"Berkaitan dengan keterangan daripada beberapa saksi lainnya yang perlu kami dalami! Nanti kami infokan ya, karena masih akan pemeriksaan lanjutan lagi," elaknya.

"Ya nanti akan kita konfrontasi dulu ya, terkait status tersebut (peran Fuad di bidang perizinan proyek) sesuai," sambungnya.

Artinya, tegas Yusep, bahwa dari keterangan saksi-saksi lainnya yang sudah dilakukan pemeriksaan. "Ya kan, eh, (pemeriksaan saksi) yang menjelaskan muncul nama inisial F terkait dengan konteks (perizinan) yang harus kami dalami, sehingga proses proyek ini berjalan," paparnya sembari menegaskan, dari beberapa saksi yang akan dimintai keterangan, baru dua orang yang dipanggil.

Sebelumnya, Fuad yang usai menjalani pemeriksaan mengaku tidak tahu menahu soal apa yang disangkakan pada dirinya. Dia mengaku hanya dipanggil sebagai saksi dan tidak tahu menahu soal proyek RS Siloam.

"Masalah ini ho, Gubeng itu lho! Sudah, ndak tahu, saya kan ndak tahu apa-apa masalah itu. Yang penting saya datang (memenuhi panggilan penyidik), alhamdulillah," dalihnya.

Saat kembali dipertegas, kenapa diperiksa? "Enggak tahu" katanya. Kenapa sampai jadi saksi, apa karena ikut ngurus perizinan dan perencanaan? "Ndak! Enggak tahu, enggak ada kok. Perencanaan itu apa ya?" dalihnya lagi, sambil terus berjalan menuju mobil.

(mdk/ded)