Arkeolog Usul Situs Bersejarah Kawasan Tol Malang-Pandaan Diekskavasi Menyeluruh
Merdeka.com - Situs bersejarah di Tol Malang-Pandaan (Mapan) diusulkan dilakukan pemetaan sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. Karena sangat dimungkinkan situs bersejarah tersebut lebih luas dari yang ditemukan saat ini.
"Solusinya, seharusnya ekskavasi total, digali dulu, ditampakkan keseluruhan, temuannya apa saja. Baru disikapi, apakah jalan tolnya dibelokkan atau gimana?" kata Dwi Cahyono, Arkeolog Universitas Negeri (UM) Malang, Senin (11/3).
Kata Dwi Cahyono, dimungkinkan luasan situs tersebut tidak hanya di titik tempat awal benda-benda bersejarah Itu ditemukan, tetapi lebih luas lagi. Karena memang temuan awal dalam bentuk bangunan tempat tinggal yang kemungkinan dalam jumlah tidak hanya satu.
-
Kenapa Stasiun Malang dipindahkan? Pada tahun 1927, muncul gagasan memindahkan stasiun ke sebelah barat jalur kereta. Tiga tahun kemudian, pemerintah menyetujui rencana ini, dan Gemeente Malang bersedia membantu 1/3 biaya pemindahan yang nantinya dikeluarkan oleh perusahaan kereta api negara Staatsspoorwegen (SS).
-
Di mana situs arkeologi ditemukan? Di pinggiran kota Canterbury, Inggris, arkeolog menemukan bukti penduduk paling awal di negara tersebut sekitar 950 ribu tahun lalu.
-
Bagaimana Jalan Rahasia terdampak proyek tol? Walaupun berada di kolong jembatan, di jalan rahasia itu sudah terpasang patok berwarna merah. Patok merah itu menandakan bahwa tempat itu nantinya akan terdampak proyek jalan tol.
-
Mengapa Jalan Rahasia terdampak proyek tol? Di bawah jembatan itu mengalir Sungai Winongo. Sementara jalan rahasia yang juga melewati jembatan itu berada di sebelah aliran sungai dan berada di permukaan tanah yang lebih tinggi. Walaupun berada di kolong jembatan, di jalan rahasia itu sudah terpasang patok berwarna merah. Patok merah itu menandakan bahwa tempat itu nantinya akan terdampak proyek jalan tol.
-
Kenapa tanah urug dari Gunung Gedang dipakai untuk tol Jogja-Bawen? Dalam pengerjaannya, diperlukan banyak sekali tanah timbunan untuk ruas tol yang dibuat tidak melayang. Sebagai gambaran, untuk jalur utama tol kurang lebih memiliki lebar 23 meter. Sementara space di kanan kiri jalan kurang lebih memiliki lebar 10 meter. Untuk tinggi dari tanah timbunan sendiri berada di angka kurang lebih sekitar 6 meter.
-
Dimana Tol Puncak akan dibangun? Selain Tol Bosicuba, pemerintah juga akan membangun Tol Puncak sepanjang 51 kilometer, mulai dari Caringin, Megamendung hingga Cianjur.
Situs Bersejarah di Tol Malang-Pandaan ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
"Siapa tahu temuannya tidak hanya di sini. Karena itu perlu juga diteliti di sini, memang ini ditangani, dibuka di sini akan ketemu lagi, di sini akan ketemu lagi. Karena temuan itu dalam bentuk bangunan, jadi kemungkinan tidak hanya satu," katanya.
"Menurut saya diriset dulu lah itu. Sambil diekskavasi dulu agak menyeluruh, di kanan kiri jalur untuk memetakan sebaran temuannya," tambahnya.
Kalau melihat posisi temuan, situs tersebut pasti akan terkena pembangunan jalur tol Malang - Pandaan. Sehingga sempat berkembang munculnya opsi untuk dilakukan memindahkan jalur tersebut.
Situs Bersejarah di Tol Malang-Pandaan ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
"Kalau dibelokkan memang persoalannya di situ ada sungai Amprong, semakin mendekati sungai Amprong posisinya miring, sehingga perlu penanggulan. Di sini sudah mulai dibuka. Jadi monggo kalau memang mau dibelokkan, bagus saja," ungkapnya.
Dwi menegaskan, pihak yang sangat menentukan dalam kebijakan lebih lanjut adalah Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto. Tetapi yang dirasakannya agak terlambat, disamping kabar penemuan itu memang baru tersebar setelah beberapa bulan dari penemuan awal.
"Yang punya kewenangan itu kan BPCB, sehingga perlu bertindak cepat," tegasnya.
Saat ini kawasan tersebut dipoliceline agar tidak banyak yang melakukan perburuan memasuki kawasan tersebut. Selain juga dilakukan penghentian kegiatan proyek di kawasan situs. Karena sejak awal penemuan sekitar 6 bulan lalu, banyak orang melakukan perburuan secara diam-diam. Mereka menemukan kepeng uang kuno bahkan anting-anting emas.
"Saya juga baru tahu kok, beberapa mungkin sudah laku. Ada misalkan talam dibeli orang Tumpang Rp 450 ribu. Emas kalau harganya cocok mungkin dilepas oleh pemiliknya," katanya.
Sementara itu, kata Dwi, mulai dari Lawang bagian timur hingga Desa Sekarpura dan sekitarnya, tempat ditemukan situs tersebut, sebagai desa kuno. Kawasan tersebut diduga menjadi tempat tinggal sejak sebelum era Singosari, bahkan masih masa Mataram.
Kawasan tersebut masih menjadi daerah pemukiman hingga era Majapahit dan perkembangan Islam. Nama-nama desanya pun mengandung nama Pura yang berarti kota.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Situs Yoni tersebut, diperkirakan masih ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang terkubur di sana.
Baca SelengkapnyaBukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan tol ke stasiun masih tahap pengukuran.
Baca SelengkapnyaPatok-patok proyek tol sudah dipasang di sekeliling desa
Baca SelengkapnyaLokasi tol itu nantinya akan melewati kawasan permukiman penduduk yang sangat padat.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaDi balik megahnya pembangunan proyek tol Jogja-Bawen, terdapat satu Lokasi penting yang menjadi sumber material utama untuk tanah urug.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah akan terjadi jika akses menuju pelabuhan Merak tidak ditata dengan baik.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca Selengkapnyapembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaAmblasnya Jalan Olimo, Jakarta Barat sempat membuat kemacetan sepanjang 2 km.
Baca SelengkapnyaAan mengatakan, gate tol juga masih menjadi trouble spot.
Baca Selengkapnya