ART Ferdy Sambo Dibentak Jaksa: Lancang Saudara, Sambil Ketawa Lagi !
Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan majelis hakim menyampaikan kecurigaannya terhadap keterangan saksi Asisten Rumah Tangga Ferdy Sambo, Diryanto atau Kodir soal CCTV di kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.
Kodir mengaku bahwa dia langsung mengingat kejadian delapan DVR CCTV mati di rumah terdakwa Ferdy Sambo, pada Rabu (15/6). Namun, Kodir sempat berbincang dengan salah satu rekannya bahwa pintu tidak terkunci karena ada pengawasan CCTV, pada Senin (8/7).
"Saudara sudah diperiksa, saudara diperiksa tanggal 20 September 2022, ya. Kejadian 25 September, hebat banget ingatanmu langsung tanggal 25 September. Iya, 15 Juni rusak," cecar jaksa saat sidang, di PN Jaksel, Kamis (3/11).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan CCTV mati? 'Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati,' kata Mpok Alpa.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Bagaimana cara Mpok Alpa mengatasi masalah CCTV? 'Udah gua mau ganti malahan, terus karenakan posisinya pagi (tengah malam) kan disitu lalu lalang motor, orang motor mah keliatan aja, ada yang cctv sebelah sana dekat mobil cuma ga keliatan,' beber Mpok Alpa.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
Jaksa menilai, Kodir lancang selaku ART bolak-balik mengecek keadaan CCTV kamar utama Sambo dan Putri. Keterangan Kodir soal CCTV mati memang berada di luar nalar para jaksa, pasalnya Kodir merinci secara detail tanggal dan jam benda itu rusak.
"Kedua, kecurigaan JPU. Bisa-bisanya saudara ke kamar utama karena CCTV itu yang di ruangan kamar riasnya ibu. Kan enggak masuk akal. Seberapa hebatnya kedekatan kamu dengan Ferdy Sambo," ujarnya.
"Adiknya Bu Putri saja enggak bisa lihat, curiga saya ini, lancang sekali saudara. Sambil ketawa lagi. Logika pikir otakmu bisa bilang tanggal 15 rusak. Saudara begitu cepat bilang CCTV 15 Juni rusak, sampai jamnya ingat," lanjutnya.
Jaksa kembali melontarkan pertanyaan kepada Kodir soal pengakuannya yang melaporka CCTV rusak kepada Yosua.
"Sampai melaporkan ke Yosua, saudara tau jamnya. Emang saudara lihat jam tangan pas lapor?" tanya jaksa.
"Izin, saya lapor lewat WA (Whatsapp)," jawab Kodir.
"Iya, ini kan ada jamnya?" tanya jaksa kembali.
"Masih ada chatnya, pak" timpal Kodir.
Mendengar pernyataan Kodir tersebut, jaksa kembali mencecar dirinya soal kelancangan bawahan masuk ke kamar utama atasan.
"Saudara tahu no signal, saudara lihat monitornya, kamar pribadi lho. Penyidik boleh kamu rekayasa, di persidangan kami tidak boleh," katanya.
Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ko Apex diperiksa Polda Jambi terkait kasus pemalsuan dokumen kapal dan jabatan, Rabu (8/5).
Baca SelengkapnyaBeredar foto tangkapan layar yang memperlihatkan Ferdy Sambo tengah duduk santai.
Baca SelengkapnyaWilly menyebut saat ini pihak kepolisian dan juga pihak BNN juga telah dilibatkan untuk memburu ketujuh tahanan itu.
Baca SelengkapnyaSelama sidak, Willy mengaku menemukan sejumlah kejanggalan terkait dengan kaburnya tujuh tahanan itu.
Baca SelengkapnyaHingga kini Mpok Alpa masih belum bisa menemukan siapa pelaknya.
Baca SelengkapnyaPengacara Alvin Lim selaku yang mengungkap soal keberadaan Sambo di lapas tidak mau mempermasalahkan bantahan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen salah sebut nama itu membuat peserta sidang tertawa.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaKeterangan saksi itu berlangsung dalam sidang lanjutan kasus korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.
Baca Selengkapnya