Atasi Banjir Rob Jakarta, Proyek Giant Sea Wall Akan Dikembangkan Jadi NCICD
Merdeka.com - DKI Jakarta membutuhkan giant sea wall atau tanggul laut raksasa untuk mengatasi banjir rob. Proyek Giant Sea Wall menjadi bagian dari proyek penataan Teluk Jakarta usai Pemprov DKI mencabut izin 13 pulau reklamasi.
Masalah banjir rob di Jakarta pernah disinggung oleh Capres Prabowo Subianto. Prabowo menyebut air di laut utara Jakarta akan mencapai Bundaran Hotel Indonesia Jakarta pada tahun 2025.
Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Air dan Sumber Daya Air, Firdaus Ali mengatakan giant sea wall dikembangkan menjadi national capital integrated coastl development (NCICD).
-
Siapa yang mengerjakan proyek Giant Sea Wall? Proyek Giant Sea Wall sendiri telah digarap Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
-
Mengapa Ganjar setuju proyek Giant Sea Wall dilanjutkan? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
-
Kapan Prabowo menyatakan ingin melanjutkan proyek Giant Sea Wall? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa harus dilanjutkan.
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Dimana Kampung Teko yang tenggelam di Jakarta berada? Genangan air terlihat memenuhi kawasan permukiman di Kampung Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
"Sekarang namanya NCICD (national capital integrated coastal development) dan itu tetap jalan. Sekarang di bawah Kementerian PUPR," kata Firdaus di Jakarta, Senin (10/12).
Menurutnya, program NCICD ini bukan hanya Pemerintah Provinsi DKI saja tapi juga melibatkan Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kini, perencanaannya sedang dimatangkan pemerintah pusat.
"Itu sedang dimatangkan perencanaannya di Kementerian PUPR dengan melibatkan tenaga ahli Belanda, Korea, Jepang dan Indonesia," ujarnya.
Firdaus menjelaskan, NCICD pengembangan lebih terpadu dari giant sea wall. Giant sea wall, kata dia, hanya membangun tanggul saja. Tapi NCICD akan mengkaitkan dengan pengembangan kawasan dan wilayah.
"Aspek macam-macam lingkungan, keterpaduan, finansial ekonomi, pengembangan kawasan pantai, tanggul juga akan dijadikan jalur untuk kereta api dan tol sehingga orang tidak perlu lagi masuk ke dalam kota," jelas dia.
Misalkan, kata Firdaus, dari Cikarang, Bekasi nanti bisa melalui pinggir pantai yang dibangun tanggul itu sampai ke daerah Banten. Sehingga, beban transportasi terutama truk-truk kendaraan berat itu tidak lagi masuk ke dalam kota termasuk Priok.
"Intinya sama tapi lebih dikembangkan, kalau cuma giant sea wall itu gunanya bikin tanggul saja. Tapi kalau ini (NCICD) kan tidak, di atas tanggul itu akan ada macam-macam nanti, ada tanggul baru, ada jalur kereta api, ada jalan tol, ada perumahan nelayan, penampungan nelayan," katanya.
Dia berharap program tanggul pantai NCICD ini bisa segera rampung studi atau desainnya tahun akhir 2018. Namun, pihaknya mengkaji untuk memperpanjang studi atau desainnya sampai akhir 2019.
"Kalau semuanya smooth, tahun 2020 harusnya sudah groundbreaking. Karena ini untuk menahan rob dan kedua juga Jakarta tidak tenggelam," tandas Firdaus.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menilai proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di utara Jakarta harus dipertimbangkan ulang. Menurut dia, Jakarta butuh pembangunan tanggul pantai.
"Yang benar-benar dibutuhkan di Jakarta adalah tanggul pantai. Jadi, wall yang sepanjang pesisir pantai kita," kata Anies.
Anies mengatakan tanggul pantai dibutuhkan mengingat tanah di Jakarta mengalami penurunan, sedangkan permukaan air laut mengalami naik turun. Maka, ini dibutuhkan untuk mencegah rob sehingga tanggul di pesisir itu sangat perlu.
"Tanggul yang luas di depan sana greatest sea wall itu yang perlu dipertimbangkan ulang. Mengapa? Karena justru dengan air yang muncul dari daratan begitu banyak ke pesisir," ujar Anies.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbaikan tanggul tersebut bakal dilakukan Pemprov DKI bersama sejumlah pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pesisir utara Jakarta saat ini sudah memiliki sejumlah tanggul pantai setinggi 4,8 meter.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul pantai dan muara sungai telah dijalankan secara strategis sejak 2020 silam
Baca SelengkapnyaProyek NCICD itu akan dibangun panjang total tanggul pantai yang dibangun ada 46 km yang membentang dari Marunda hingga Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca SelengkapnyaGiant Sea Wall bisa menjadi solusi atas bencana yang dihadapi di pesisir utara Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTiga calon gubernur Jakarta, ditantang mencari solusi agar analisis Jakarta akan tenggelam bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaTanggul pantai setinggi 4,8 meter tersebut mampu melindungi pesisir utara Jakarta dari banjir rob.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca Selengkapnya