Bahagiakan Anak Yatim, Banyuwangi Gelar Festival Anak Yatim 2019
Merdeka.com - Seribu anak yatim bergembira ria di Festival Anak Yatim (FAY) 2019 yang berlangsung di Pendopo Banyuwangi, Rabu (11/9/2019). Mereka bermain, makan bersama hingga mendapatkan motivasi untuk terus berprestasi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Setiap tahunnya Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Anak Yatim yang merupakan rangkaian event Banyuwangi Festival. Event yang digelar untuk kedelapan kalinya ini menghadirkan seribu anak yatim tingkat SD – SMP dari 25 kecamatan se Banyuwangi. Beragam permainan dan aneka makanan gratis tersedia bagi mereka.
"Banyuwangi Festival tidak hanya berisi agenda pariwisata tapi juga beragam even untuk membangkitkan rasa kemanusaiaan dan kepedulian kepada sesama. Salah satunya Festival Anak Yatim ini, yang manjadi cara kami untuk membahagiakan dan menyenangkan anak-anak yatim," kata Bupati Anas saat membuka acara.
-
Kenapa Banyuwangi mengadakan Festival Anak Yatim? “Tidak sekadar main-main, tapi kita rangsang pula bakat dan minat anak-anak ini. Supaya mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menentukan cita-cita mereka kelak,“ imbuh Ipuk.
-
Dimana acara Festival Anak Yatim di Banyuwangi? “Kami ingin menjadi bagian dari anak-anak titipan Tuhan ini untuk mewujudkan impiannya. Menghadirkan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa Festival Anak Yatim Banyuwangi digelar? Festival ini bertujuan untuk membahagiakan anak-anak yatim.
-
Kapan Banyuwangi menggelar Festival Anak Yatim? Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan keceriaan bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi. “Kami ingin menjadi bagian dari anak-anak titipan Tuhan ini untuk mewujudkan impiannya. Menghadirkan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dilakukan Banyuwangi untuk anak yatim di bulan Muharram? Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan keceriaan bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi. “Kami ingin menjadi bagian dari anak-anak titipan Tuhan ini untuk mewujudkan impiannya. Menghadirkan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dilakukan di Festival Anak Yatim? Mereka diajak bermain aneka permainan anak dan menikmati makanan dan minuman yang telah disediakan di lokasi.
Bupati Anas mengatakan, anak-anak Yatim selalu memiliki tempat yang istimewa dalam derap pembangunan daerah. Sebab Anas yakin, doa dari anak-anak inilah yang ikut menjaga daerah hingga proses kemajuan Banyuwangi berjalan dengan lancar.
"Di semua acara Pemkab baik Banyuwangi Festival, menerima tamu dan lainnya, selalu kami hadirkan anak-anak yatim. Karena mereka inilah yang salah satu doanya tidak tertolak," ujar Bupati Anas.
©2019 Merdeka.comPada kesempatan tersebut Bupati Anas pun memberikan motivasi kepada anak-anak yatim untuk terus semangat dan optimis dalam mengejar masa depan. Karena mereka juga memiliki kesempatan yang sama sebagaimana anak-anak lainnya untuk berprestasi dan mengejar impiannya.
"Anak-anak tidak perlu khawatir, pemerintah daerah akan terus mendukung pendidikan bagi ananda yang benar-benar serius untuk menggapai cita-cita. Berbagai program beasiswa pendidikan disediakan oleh pemerintah daerah mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Maka, jika ada anak yatim yang tidak bersekolah mohon laporkan pada kami akan kami tindak lanjuti," kata Anas.
©2019 Merdeka.comPemkab Banyuwangi memiliki berbagai program pendidikan untuk membantu pelajar tidak mampu seperti siswa Asuh Sebaya (SAS), Uang Saku dan Transport sekolah hingga Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang membiayai kuliah sampai selesai plus uang saku.
Festival Anak Yatim 2019 ini juga dirangkai dengan aneka lomba literasi yang diikuti ratusan pelajar SD-SMP yatim se Kabupaten. Seperti lomba baca puisi, lomba pidato Bahasa Inggris, dan lomba menulis surat untuk Bupati Banyuwangi.
Salah satu anak yatim peserta lomba menulis surat untuk Bupati sekaligus pemenang juara pertama lomba tersebut adalah Tantri Vatikasari, siswa Kelas 9 SMPN 3 Banyuwangi. Tantri mengaku bersyukur bisa menang dan bangga bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di kabupaten ini.
"Alhamdulillah saya menang. Dalam lomba menulis surat pada Bupati saya menceritakan kehidupan saya dan cita-cita saya di masa depan," kata Tantri.
©2019 Merdeka.comTantri menuturkan, dalam suratnya dia menceritakan kisah hidupnya yang telah ditinggal oleh sang ayah sejak usia delapan bulan. Sejak itu, ia tinggal hanya berdua dengan ibunya di wilayah Kelurahan Temengungan Kota Banyuwangi. Hidup tanpa suami membuat sang ibu harus bekerja keras membiayai kehidupan mereka dengan berjualan nasi tempong. Sebagai anak yang berbakti, Tantri pun selalu membantu ibu berjualan setiap pulang sekolah.
"Alhamdulillah untuk biaya sekolah saya dapat bantuan berupa Kartu Indoonesia Pintar (KIP) dan Beasiswa Asuh Sebaya (SAS), sangat meringankan beban ibu dalam membiayai hidup kami," kata Tantri.
"Saya ingin sekolah sampai kuliah, tadi kata Pak Bupati bisa pake beasiswa Banyuwangi Cerdas. Supaya saya nantinya bisa kerja kantoran seperti orang-orang agar bisa bahagiakan ibu," pungkas Tantri dengan senyum terkembang.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKelas parenting untuk membangun 'bonding' yang baik antara anak-anak yatim dengan para pengasuhnya
Baca SelengkapnyaRehat Kegiatan Politik, Cak Imin Jalan-Jalan Bareng 1.000 Anak Yatim ke Ancol
Baca SelengkapnyaDalam acara ini, ada 700 anak-anak yatim piatu, disabilitas dan duafa yang hadir.
Baca Selengkapnya“Ke depan insya Allah kita akan terus tetap bekerja sama," kata Gilang
Baca SelengkapnyaRembug Anak digelar di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenyantuni anak yatim termasuk sunah yang dianjurkan Rasulullah.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Jadi ke-235 Banyuwangi, Para peserta upacara mengenakan berbagai baju adat sejumlah suku dan etnis.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan Festival Kita Bisa sudah menjadi agenda rutin di Banyuwangi sebagai panggung aktualisasi bagi para anak muda difabel.
Baca SelengkapnyaRibuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Baca SelengkapnyaDoa bersama juga dihadiri ribuan kader serta simpatisan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaAnak yatim memiliki tempat yang istimewa bagi Allah.
Baca Selengkapnya