Bandar jual ganja paket hemat buat mahasiswa Yogyakarta
Merdeka.com - Pengakuan mengejutkan dari bandar ganja yang ditangkap Polda DIY beserta 50 kilogram ganja, Kamis (11/2). Dari pengakuan T, salah seorang bandar, jika mahasiswa Yogyakarta adalah pasar bagi peredaran ganja.
Diresnarkoba Polda DIY, Kombes Andi Fahiran menjelaskan penangkapan 50 kilogram ganja senilai Rp 2,5 miliar ini menguatkan keterangan dari bandarnya.
"Ini akan diedarkan di Yogyakarta dengan dipecah menjadi paket hemat sesuai kantong mahasiswa," katanya saat konferensi pers di Polda DIY, Jumat (12/2).
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
Tidak hanya itu, dua rekan T, yaitu R dan A sendiri juga masih berstatus mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Keduanya diduga merupakan kaki tangan yang akan membagikan ganja pada pengedar.
"Harganya juga relatif murah, Rp 50 ribu untuk satu gram. Itu sudah bisa dipakai untuk empat orang," tambah Andi.
Dengan penangkapan tersebut Andi mengklaim sudah menyelamatkan 200 ribu orang yang menjadi sasaran bandar.
"Kalau satu gram bisa empat orang, maka 50 kilogram itu bisa untuk 200 ribu orang. Itu artinya kita sudah menyelamatkan 200 ribu mahasiswa dari barang haram ini," ujar Andi.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan terhadap penangkapan tersebut. Sebab masih ada bandar besar di Aceh yang masih belum bisa dilacak.
"Kami belum bisa beberkan lebih jauh karena masih dalam pengembangan. Kita akan tangkap bandar yang lebih besar lagi," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus itu terbongkar usai pihak jasa pengiriman kemudian melaporkan temuan ganja itu ke Polsek Tambora.
Baca SelengkapnyaAdapun dua mahasiswa tersebut bernama inisial DAN (23), dan DA alias Acil (23)
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaKabid Pemberantasan BNNP Bali Kombespol I Made Sinar Subawa mengatakan pengungkapan tersebut
Baca SelengkapnyaKang Mus tidak langsung menghabiskan ganjanya, dia menyimpannya dalam bungkus rokok.
Baca SelengkapnyaSeorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Brebes, AN kedapatan memakai dan mengedarkan ganja. Dia diringkus BNNP Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPaket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya pelaku NR telah menerima paket narkoba di Terminal Bus Kalideres Jakarta Barat pada 10 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaAda 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Dalam sehari ada 70 pembeli yang datang.
Baca SelengkapnyaDalam penggeledahan itu, petugas kepolisian Polres Tapanuli Selatan menemukan 96 kemasan ganja kering seberat 360 gram.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca Selengkapnya