Bangga! Indonesia Jadi Pusat Pelatihan Anjing Pelacak Asia Pasifik
Anjing pelacak yang dimiliki Bea Cukai dianggap salah satu yang terbaik di Asia Pasifik.
Apa saja tugas anjing pelacak?
Bangga! Indonesia Jadi Pusat Pelatihan Anjing Pelacak Asia Pasifik
MoU dengan WCO
Anjing pelacak yang dimiliki Bea Cukai dianggap salah satu yang terbaik di Asia Pasifik. Oleh sebab itu, pusat pelatihan anjing pelacak Bea Cukai ditetapkan sebagai Regional Dog Training Center (RDTC) Asia Pacific. Hal ini ditegaskan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) on the Establishment of World Customs Organization (WCO) RDTC in Indonesia.
MoU itu diteken langsung oleh, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani dan Sekretaris Jenderal WCO.
MoU ini menjadi yang pertama di ASEAN.
"RDTC sendiri merupakan salah satu entitas regional WCO yang ditujukan untuk menyediakan dukungan pengembangan kapasitas anjing pelacak dan personel yang terkait dengan anjing pelacak di tiap-tiap kawasan WCO,"
Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai, Syarif Hidayat, Senin (10/10).
Merdeka.com
Menurutnya, penetapan RDTC Indonesia tidak hanya dapat membuka kesempatan untuk berbagi keahlian dan praktik terbaik pelatihan K-9 internasional. Tetapi juga menguatkan sistem pengawasan dalam menghadapi tantangan kejahatan lintas negara. Di samping itu, kata dia, status RDTC Indonesia sebagai pusat pelatihan tingkat regional menunjukkan bahwa kemampuan dan leadership Indonesia diakui oleh WCO."Sehingga Bea Cukai semakin dekat dalam mewujudkan visi menjadi institusi kepabeanan terkemuka di dunia,"
Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai, Syarif Hidayat
Apa Tugas Anjing Pelacak?
Tugas Anjing Pelacak
Anjing Pelacak Bea Cukai (K-9) adalah salah satu alat pengawasan dalam mendeteksi barang mencurigakan. Narkoba misalnya. Mereka menggunakan indera penciuman yang tajam dan sifat yang dinamis. Unit K-9 digunakan dalam pengawasan terhadap barang bawaan penumpang dan barang kiriman. Biasanya, mereka berjaga di sejumlah titip masuk negara seperti bandara maupun pelabuhan.