Banjir di Penajam Kaltim Putuskan Jembatan dan Rendam Ratusan Rumah
Merdeka.com - Guyuran hujan deras di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Kamis (29/11) kemarin, mengakibatkan banjir pagi tadi. Arus deras banjir memutus jembatan, dan merendam tidak kurang 100 rumah.
Pendataan di lapangan yang dilakukan BPBD PPU hingga pukul sore tadi, banjir merendam permukiman di Desa Bukit Subur dan kelurahan Riko, di Kecamatan Penajam.
"Selain intensitas hujan yang cukup tinggi Kamis (29/11) kemarin, juga ada aktivitas pengerukan tanah oleh salah satu perusahaan, di hulu sungai," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (30/11) malam.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
Nurlaila menerangkan, pengerukan tanah seluas kurang lebih 100 hektare itu, diketahui akan digunakan untuk persiapan penanaman pohon sengon. "Akibatnya, kawasan resapan air berkurang," ujar Nurlaila.
Imbasnya, sungai pun meluap. Di Desa Bukit Subur misalnya, rumah yang dihuni 123 KK di 8 RT, terendam banjir. Sementara itu, di kelurahan Riko, 12 KK di 4 RT juga terdampak banjir.
"Ada 2 jembatan di kelurahan Riko. Salah satu jembatan putus, dan akses jalan juga putus. Satu jembatan lain, mengalami penurunan badan jembatan, dan nyaris ambelas," terang Nurlaila.
Di lapangan, tim lapangan berkoordinasi bersama aparat desa dan kelurahan, terkait mitigasi bencana. Termasuk penanganan dampak bencana yang ditimbulkan. "Karena berkaitan dengan fasilitas umum dan akses jalan masyarakat. Kami terus memantau, karena sekarang masuk musim penghujan dan akan mencapai puncaknya di Desember sampai Januari depan," kata Nurlaila.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca Selengkapnya