Banjir yang Rendam 652 Rumah di Samarinda Belum Kunjung Surut
Merdeka.com - Banjir masih merendam sebagian kawasan Bengkuring, di Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara, Kalimantan Timur. Tidak kurang 500 rumah terendam hingga 70 cm, sejak Minggu (22/12), akibat luapan Sungai Karang Mumus. Hingga hari ini, banjir tak kunjung surut.
Bantuan sembako dan obat ringan, yang disalurkan berbagai satuan relawan kebencanaan bersama instansi terkait di Samarinda, terus didistribusikan sejak kemarin. Sebab, 2 hari lalu, rumah tinggal yang terendam, hanya sekitar 200 rumah.
Data diolah relawan, pihak Kelurahan Sempaja Timur, BPBD Kota Samarinda bersama ketua RT, tercatat sekitar 652 rumah terdampak banjir sampai hari ini.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
"Kami himpun dan olah data tadi, hingga jam 2.50 siang tadi," kata salah satu koordinator relawan dari Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Rabu (25/12) sore.
Air banjir yang nyaris tidak kunjung surut, memaksa warga mulai mengungsi. "Ada warga yang mengungsi, ke rumah tetangga yang tidak kebanjiran, juga ada yang ke keluarganya," ujar Joko.
"Mudah-mudahan, banjir tidak terjadi seperti bulan Juni 2019 kemarin. Artinya, kami relawan tetap siaga bersama instansi terkait. Seperti menyiagakan perahu," tambahnya.
Banjir besar selama 2 pekan di bulan Juni 2019 lalu, masih menyisakan trauma bagi warga. Sebab, banjir kali ini, terjadi hanya berselang 6 bulan kemudian. "Setahun 2 kali kebanjiran, meski hari ini cuaca cerah. Ini menandakan, buruknya daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus," kata Sadi (37), warga kelurahan Gunung Lingai, yang juga korban banjir 3 hari ini.
"Coba perhatikan, hari ini kan tidak ada hujan. Mestinya bisa cepat surut, tapi ini banjirnya seperti menggenang. Banjir kok 3 hari. Tidak bisa membuang air dari Sungai Karang Mumus yang bermuara ke Sungai Mahakam," ketus Sadi.
Diketahui, bencana banjir di bulan Juni 2019 lalu, tingginya debit TMA Bendungan Benanga, berdampak buruk bagi kawasan hilir bendungan, seperti DAS Karang Mumus. Saat itu, luapan Sungai Karang Mumus (SKM), merendam ribuan rumah warga di 3 kecamatan, hingga lebih 1 meter. Tidak kurang 56 ribu jiwa terdampak banjir, hingga memaksa Pemkot mengeluarkan status tanggap darurat bencana 2 pekan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaPermukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca Selengkapnya