Bantu Warga Jakarta yang Kesusahan, Ahok Akan Luncurkan Aplikasi 'Jangkau'
Merdeka.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku masih peduli dengan masalah sosial di Jakarta. Untuk membantu warga kesusahan, Ahok berencana meluncurkan aplikasi bernama Jangkau.
"Saya bilang ke Ima (staf Ahok) bahwa pendukung kita jadi pemerhati. Lihat tetangga kekurangan apa, lihat rumah siapa yang mau roboh, hujan nggak bisa tidur. Itu didata. Saya lagi siapkan aplikasi Jangkau. Aplikasi ini ada di HP. Untuk kader, umum juga, lapor ke kami. Kalau ada masalah sosial dilaporkan," kata Ahok di Kembangan, Rabu (30/1/2019).
Aplikasi Jangkau, adalah aplikasi yang mempertemukan penyumbang dan warga yang membutuhkan sumbangan. Dia mencontohkan ada warga yang membutuhkan kursi roda, maka dapat mencari orang yang bersedia menyumbang kursi itu di Jangkau.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
"Jadi intinya semacam kayak Tokopedia. Kalau tokped kan satu mau jual ini, satu mau pengen beli dan ketemu. Aplikasi jangkau 1 orang ketemu untuk minta sumbangan, 1 kasih sumbangan," ujarnya
Sebelumnya, Ahok menyebutkan rencana kerja ke depan adalah menjadi konsultan politik-pemerintahan. Dia berencana keliling Indonesia membagikan buku Panggil Saya BTP. Rencananya dia baru mulai keliling pada Mei atau usai pemilu.
"Setelah pemilu, saya mau keliling kita belajar bersama. Tiap-tiap daerah kesulitannya sama. Kan gue konsultan sekarang," tandas Ahok.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaRK menceritakan, saat dulu memimpin Provinsi Jawa Barat superapp tersebut bernama Sapa Warga.
Baca SelengkapnyaSyikhu mengatakan konsep ini mampu menghilangkan sekat antara kepala daerah dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan masukan.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaMenurutnya, program makan siang gratis itu mengalahkan program internet gratis.
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPramono juga menyinggung mengenai kota global yang salah satu aspeknya, yakni penggunaan teknologi yang masif di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari pertemuan itu, kata dia, diungkapkan bahwa gagasan Anies yang belum terlaksana saat menjadi Gubernur Jakarta akan dilanjutkannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca Selengkapnya