Banyak ular berbisa, Indonesia cuma punya satu jenis antibisa
Merdeka.com - Indonesia yang memiliki sekian jenis ular berbisa dari Sabang sampai Merauke ternyata hanya memiliki satu jenis antibisa saja. Padahal setiap antibisa diproduksi dengan peruntukan jenis ular tertentu saja.
Selama ini gigitan jenis ular jenis apapun, selalu menggunakan antibisa bernama Sabu, singkatan dari Serum Anti Bisa Ular. Padahal Sabu hanya untuk tiga jenis ular saja.
"Sabu sesuai petunjuknya sebenarnya hanya digunakan untuk naja sputatrix (cobra), bungarus fasciatus (weling atau belang) dan agkistrodom rho-dostoma (ular tanah)," kata Tri Maharani, dokter spesialis emergency di Universitas Brawijaya, Minggu (30/8).
-
Bagaimana antibisa ular Taipan dikembangkan? Ular itu harus dikirim ke Melbourne di mana spesies tersebut berperan penting dalam menciptakan antivenom pada 1955.
-
Hewan apa saja yang berbisa selain ular? Hewan berbisa yang umum kita ketahui adalah ular. Faktanya, masih banyak hewan-hewan lain yang juga sangat berbisa. Dalam kategori hewan paling berbisa di dunia, kita akan menemui laba-laba, semut, ubur-ubur, hingga siput.
-
Gimana cara mengusir ular? 'Maka sunnah Nabi SAW untuk mengusirnya tiga kali. 'Katakan 'Keluarlah', tiga kali diusir,' ungkap Ustadz Khalid.
-
Apa yang dilakukan masyarakat untuk menghindari ular? Demi menghindari bahaya ular, banyak cara yang dilakukan masyarakat. Salah satunya dengan menaburkan garam di lokasi yang dituju atau ke tubuh si ular tersebut.
-
Siapa yang sering menjadi mangsa ular sanca kembang? Di alam liar, ular ini memakan berbagai jenis mangsa kebanyakan burung dan mamalia, termasuk spesies besar seperti rusa atau babi hutan.
-
Ular apa yang gigit orang? Menurut laporan dari NDTV pada Senin (21/10), seorang pria berusia 22 tahun bernama Digeshwar Rathiya sedang merapikan tempat tidurnya di rumahnya di Desa Baigamar ketika seekor ular berbisa dari jenis katang benggala (common krait) menggigitnya.
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia kalah jauh dalam urusan antibisa ular. Thailand dan Malaysia memiliki antara 9 sampai 10 antibisa, sementara jumlah jenis ular berbisanya sangat dimungkinkan lebih banyak Indonesia.
Karena hanya memiliki satu jenis antibisa, maka yang dipakai satu-satunya hanya Sabu. Apapun jenis ularnya tetap saja yang digunakan antibisa warna kuning, produksi perusahaan farmasi BUMN.
"Itupun belum tentu Puskesmas atau rumah sakit umum daerah (RSUD) punya stok. Sehingga harus dirujuk ke rumah sakit di atasnya," katanya.
Tri yang juga dokter spesialis kedaruratan di Rumah Sakit Daerah di Bondowoso mengaku dalam 5 bulan terakhir menerima 51 Pasien korban gigitan ular. Beberapa kali, dirinya harus membeli secara mandiri ke teman kenalannya saat tidak memiliki stok.
Sementara, Rudi Rahadian dari Yayasan Sioux Ular Indonesia menyatakan kalau tidak semua rumah sakit di Indonesia memahami prosedur penanganan pasien digigit ular berbisa. Tidak jarang dirinya harus bersitegang dengan pelayanan medis, karena penanganan yang belum maksimal.
Rudi sendiri mencatat, data di Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, menurut dalam 18 bulan terjadi 121 kasus gigitan ular berbisa. Kasus tersebut yang ditangani oleh puskesmas dan rumah sakit, dengan asumsi banyak juga yang tidak dibawa ke rumah sakit.
"Kita sudah bawa korban ke Puskesmas selanjutnya penanganannya bagaimana, belum dipahami," katanya.
Tri Maharani dan Rudy Rahadian dengan dasar keilmuan berbeda, tetapi memiliki kesamaan perhatian dalam penanganan korban gigitan ular berbisa. Keduanya menjadi pembicara dalam Symposium South East Asia and Envenomation (Seashe) sekaligus Kongres Herpetologi Indonesia ke-4.?
Selain Tri Maharani dan Rudy Rahadian juga tampil Ruth Sabrina bt Safferi dari Malaysia, Taksa Vasaruchapong dari Thailand serta Tan Choo Hock asal Malaysia. Mereka bertukar pikiran seputar penanganan korban dan penggunaan antibisa ular di negara masing-masing. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan percaya menaburkan garam atau cairan pembersih bisa terhindar dari gigitan ular
Baca SelengkapnyaUlar sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.
Baca SelengkapnyaKetahui jenis ular yang sering masuk rumah berikut ini, ternyata ada yang berbisa tinggi.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaDi antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaUlar weling adalah salah satu jenis ular berbisa. Selain itu, kehadirannya juga diselimuti dengan berbagai mitos.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta terkait ular sowo kopi yang dilansir dari berbagai sumber
Baca SelengkapnyaAustralia, panggung eksotis bagi laba-laba, ular beracun, ubur-ubur mematikan, dan makhluk aneh seperti platipus.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaStudi terbaru mengidentifikasi King Cobra sebagai empat spesies terpisah, bukan satu.
Baca Selengkapnya