Penelitian ini Ungkap Ular King Cobra Bukan Hanya Satu Spesies Saja
Studi terbaru mengidentifikasi King Cobra sebagai empat spesies terpisah, bukan satu.
Penemuan spesies baru selalu membawa dampak besar, terutama dalam hal konservasi. Kini, penelitian terbaru mengungkap bahwa King Cobra, yang selama ini dianggap satu spesies, sebenarnya terdiri dari empat spesies berbeda.
Mengutip IFLScience, Senin (28/10), King Cobra (Ophiophagus hannah) hidup di sebagian besar Asia, mulai dari India hingga Filipina. Spesies ini merupakan ular berbisa terpanjang di dunia, dapat tumbuh hingga 5,6 meter.
-
Apa jenis ular kobra yang ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Di mana ular kobra itu ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
-
Dimana ular kobra dapat ditemukan? Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Bagaimana ilmuwan menentukan spesies ular 'keramat'? Mereka berbeda dalam DNA sekitar 5,5 persen. Dalam sebuah pernyataan, Fry menjelaskan: 'Sebagai gambaran, manusia hanya berbeda sekitar 2 persen dari simpanse.'
-
Bagaimana ular berkepala dua dibedakan dengan ular berkepala dua biasa? Ular yang memiliki dua kepala, suatu kondisi yang dapat disebut sebagai 'bichepaly', biasanya memiliki dua kepala yang bersebelahan di salah satu bagian ujung tubuhnya. Oleh karena itu, peristiwa tampaknya ular yang memiliki kepala di dua ujung tubuh yang berbeda merupakan fenomena yang lebih langka lagi.
Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh P. Gowri Shankar mengungkap perbedaan genetik dan fisik pada populasi King Cobra di berbagai wilayah, yang menunjukkan bahwa mereka adalah spesies terpisah.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan pola pita pada sisik dan morfologi dari 153 spesimen yang diteliti, termasuk lima spesimen kerangka. Empat spesies yang diidentifikasi adalah Northern King Cobra (Ophiophagus hannah), Sunda King Cobra (Ophiophagus bungarus), Western Ghats King Cobra (Ophiophagus kaalinga), dan Luzon King Cobra (Ophiophagus salvatana).
Temuan ini memiliki implikasi besar bagi konservasi, terutama karena beberapa spesies King Cobra ini memiliki wilayah yang lebih kecil dan berisiko tinggi terhadap perubahan iklim, kerusakan habitat, dan bencana alam.
Pengembangan antivenom juga menjadi penting, karena saat ini hanya ada satu antivenom untuk King Cobra, meskipun variasi bisa ular di antara spesies berbeda.
Para peneliti berharap penemuan ini akan meningkatkan kesadaran dan kebanggaan lokal terhadap spesies ini, serta memperkuat upaya konservasi untuk melindungi mereka.