Bukan Mammoth, Temuan Fosil Gajah Purba Berusia 300 Juta Tahun Ternyata Milik Spesies Misterius yang Sudah Punah
Setelah lebih dari 2 dekade, arkeolog berhasil mengidentifikasi fosil tengkorak gajah raksasa yang ditemukan di Lembah Kashmir, India utara.
Baru-baru ini, tim peneliti gabungan dari Museum Sejarah Alam Florida, Museum Inggris, Universitas York, dan Museum Sejarah Alam (London), bersama dengan Dr. Steven Zhang dari Universitas Helsinki mengidentifikasi tengkorak gajah raksasa yang terkubur bersama 87 peralatan batu yang digunakan manusia prasejarah, fosil tengkorak gajah tersebut dinamai Kashmir.
Dilansir laman phys.org, Zhang menyebut fosil tengkorak gajah yang ditemukan itu termasuk dalam Palaeoloxodon, atau gajah bergading lurus, salah satu mamalia darat terbesar yang pernah hidup dan memiliki tinggi sekitar 4 meter dan beratnya 9–10 ton.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Apa jenis hewan purba yang ditemukan? Sumber: CNN Berdasarkan hasil CT-scan mikro, sarang dan telur ini milik belalang.
-
Di mana fosil gajah dan kura-kura purba ditemukan? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Kapan fosil leluhur gajah ditemukan? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
Fosil yang berbeda dari spesiesnya
Menariknya tengkorak Kashmir ternyata tidak memiliki puncak yang menebal dan menonjol ke depan seperti ciri khas tengkorak Palaeoloxodon lain yang ditemukan di India.
Penelitian terbaru menyimpulkan jambul tengkorak pada gajah Palaeoloxodon menjadi lebih menonjol seiring dengan kematangan perkembangan dan seksual.
Para peneliti kemudian menentukan usianya dengan memeriksa giginya, untuk membandingkan tengkorak dari individu dengan tingkat kematangan yang sama.
"Dari ukuran gigi bungsu dan beberapa ciri lain dari hewan itu, menunjukan gajah tersebut adalah gajah jantan yang gagah perkasa di masa jayanya,” jelas Zhang.
“Tapi, tidak adanya jambul tengkorak yang berkembang dengan baik, terutama jika dibandingkan dengan tengkorak jantan dewasa lainnya dari Eropa dan India, menunjukkan bahwa kita memiliki spesies yang berbeda di sini," jelasnya.
Mirip fosil tengkorak spesies lain
Anehnya, tim peneliti menemukan bahwa ciri-ciri tengkorak Kashmir paling sesuai dengan tengkorak lain yang tidak dikenal dari Turkmenistan yaitu Palaeoloxodon turkmenicus.
Sebelumnya, para ahli meyakini bahwa Palaeoloxodon turkmenicus adalah semacam anomali bagi jenis Palaeoloxodon.
Kedua spesimen tersebut dapat dikategorikan sebagai representasi spesies berbeda yang sebelumnya hanya sedikit diketahui mendiami Asia Tengah hingga Subbenua India bagian utara.
Hasil pengujian melalui email gigi tengkorak Kashmir, dan pemeriksaan peralatan batu yang terkubur di samping sisa-sisa gajah, tim peneliti menyimpulkan bahwa tengkorak Kashmir berasal dari periode Pleistosen Tengah 300.000–400.000 tahun yang lalu dan sangat mirip dengan perkiraan usia tengkorak Turkmenicus.
Hal ini mendukung keyakinan kedua tengkorak tersebut mewakili spesies yang berbeda dari Palaeoloxodon Eurasia lainnya.
Tim peneliti kemudian menyimpulkan bentuk dahi yang lebar dan datar serta hanya sedikit jejak jambul tengkorak, Palaeoloxodon turkmenicus mungkin merupakan mata rantai yang selama ini hilang.
Berkat penemuan tengkorak gajah Kashmir ini peneliti dapat mengisi kesenjangan dalam pemahaman tentang bagaimana megaherbivora prasejarah ini berevolusi.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti