Basarnas Evakuasi Penumpang KM Rahmat Pantura di Perairan Wakatobi
Merdeka.com - Tim Basarnas mengevakuasi para penumpang KM Rahmat Pantura yang karam di perairan Karang Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Saluran telepon pengaduan SAR Kendari menerima informasi adanya kapal karam dari Syamsuddin, Sabtu (31/8), sekitar pukul 17.45 WITA," kata pimpinan Humas SAR Kendari Wahyudi di Kendari seperti dikutip Antara.
Syamsuddin adalah anak buah kapal (ABK) KM Rahmat Pantura. Kapal motor yang melayani penumpang dan barang untuk rute Binongko-Wanci itu, mengalami kandas di perairan Karang Kaledupa sekitar pukul 17.00 WITA.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Berdasarkan laporan tersebut, pukul 18.05 WITA, Tim Rescue Pos SAR Wakatobi diberangkatkan menggunakan perahu karet menuju lokasi kejadian kurang lebih 7,54 Nautical Mile dari Pos SAR Wakatobi untuk memberikan pertolongan.
Pada pukul 19.15 WITA, tim menemukan KM Rahmat Pantura, dan untuk selanjutnya seluruh korban dievakuasi ke Pelabuhan Wanci dalam keadaan selamat.
Identitas penumpang dan awak KM Rahmat Pantura bertonase GT 34 itu, yakni nahkoda La madi (38), Indriyanto (19)/ABK, Syamsudin (46)/ABK, Fardin (25)/ABK, La Isa (32)/ABK dan Samaru (38)/ABK.
Para penumpang, yakni Samaru (38), Wildan (22), La Jaka (38), Aka (24), Lamasi (30), Irfan (30), Saddam (19), Hendri (37), Anilan (31), dan Bila Anaobi (33).
Unsur-unsur yang terlibat dalam pencarian dan pertolongan KM Rahmat itu, yakni Pos AL Wakatobi, Polres Wakatobi, Polair Wakatobi, dan masyarakat nelayan.
Pada pukul 20.15 WITA, operasi SAR terhadap KM Rahmat Pantura dinyatakan selesai dan ditutup.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya