Bau Menyengat Muncul di Sekitar Pabrik Kapas, Warga Sukoharjo Bunyikan Kentongan
Merdeka.com - Bau menyengat kembali muncul di Desa Celep, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/10) malam. Bau tidak sedap tersebut diduga berasal dari instalasi pengolahan limbah pabrik PT Rayon Utama Makmur (RUM) di desa tersebut.
Saat munculnya bau, warga sempat membunyikan kentongan, sebagai tanda adanya bahaya. Sebagian warga yang bermukim di belakang pabrik serat rayon itu bahkan membakar sampah dan menyalakan api unggun sebagai penerangan.
Sumar, warga setempat mengatakan, munculnya bau terjadi sekitar pukul 19.20 WIB. Ia melihat seorang warga yang keluar rumah dan menuju pagar belakang PT RUM sambil membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya atau biasa disebut kentong titir.
-
Apa yang dihasilkan dari limbah kayu di Serang? Karena terkenal akan desain yang rapi dan detail, pembelinya saat ini sudah sampai negara India hingga Arab Saudi.Namun siapa sangka, dari hasil yang ciamik ini rupanya memakai bahan baku limbah kayu yang sudah tak terpakai. Walau demikian, kreativitas warga ini membuat nilai ekonomi barang tersebut menjadi tinggi.
-
Kenapa lantai bau amis setelah dipel? Bau tidak sedap di lantai seringkali muncul karena kotoran yang menempel pada kain pel.
-
Mengapa sumber air belerang terlihat kotor? 'Dulu waktu saya ke sini masih bersih. Tapi waktu saya ke sini lagi kok ada bunga-bunga sesajen. Mungkin kepercayaannya seperti itu dari pengunjung,' kata Martini.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Dimana bau pesing paling sering muncul? Bagi penggemar pete atau jengkol, sering kali tercium bau yang kuat saat berkemih.
-
Dari mana bau busuk sigung berasal? Sumber bau sigung ada di kelenjar analnya. Kelenjar ini menghasilkan cairan berminyak yang berbau menyengat.
"Kemudian warga yang lain ikut keluar dan membakar sampah sebagai penerangan di belakang pabrik serat rayon tersebut," ujar Sumar, Kamis (10/10).
Sumar dan warga lainnya menduga bau tersebut berasal dari PT RUM. Warga yakin jika mesin pabrik milik PT Sritex tersebut sedang beroperasi. Sejumlah warga berteriak dan membunyikan kentongan. Mereka meminta agar pihak pabrik mematikan mesin yang diduga sebagai sumber bau tidak sedap. Apalagi bau tersebut mirip dengan bau-bau yang ditimbulkan sebelumnya.
Pada kesempatan sebelumnya, PT RUM mengklaim jika bau menyengat yang meresahkan warga selama ini sudah berhasil diatasi. Perusahaan telah memasang 3 alat pengurai limbah bau (wet srubber) dan mendatangkan mesin H2SO4 Recovery dari China untuk mengatasi limbah.
Juru bicara PT RUM, Bintoro Dibyosaputro pada konferensi pers 29 Maret 2019 silam mengatakan limbah bau selama ini berasal dari sulfur yang digunakan untuk produksi serat rayon. Kondisi limbah di pabrik tersebut, menurutnya, sudah memenuhi syarat ambang batas yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Selama masa sanksi kami menangani pembuangan limbah dengan serius. Jadi tidak hanya berhenti pada slogan saja," katanya.
Menurut dia, limbah udara PT RUM sudah memenuhi syarat ambang batas dengan rata-rata emisi gas hanya 1 kg dari batas yang diperbolehkan sebesar 30 kg gas H2S setiap ton produksi. Untuk pengolahan limbah cair, lanjut dia, sudah menggunakan teknologi paling terkini. Dengan teknologi tersebut, limbah yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan baku dari Kementerian LHK.
"Selain limbah cair, PT RUM juga menghasilkan limbah padat dan udara. Ketiga jenis limbah itu sudah mulai dikelola menggunakan teknologi terkini," katanya lagi.
Sejak awal berdiri, pabrik kapas sintetis tersebut langsung mendapatkan protes dari warga akibat limbah bau yang sangat menyengat. Tak jarang pabrik tersebut digeruduk warga yang melakukan protes. Protes besar-besaran bahkan pernah dilakukan beberapa kali, hingga pemerintah kabupaten memberhentikan operasional pabrik untuk sementara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca Selengkapnyawarga di lokasi kejadian menyebutkan bau gas beracun yang menyebar ke area pemukiman warga
Baca SelengkapnyaDampak dari kebakaran TPA tersebut, warga di Desa Sarimukti, RW 13, 15, 2, 3, 4, dan RW 5 berhamburan keluar rumah.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKebakaran pabrik kimia ini diduga akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca Selengkapnya