Bayi 2,5 Tahun PDP Corona Meninggal di Medan
Merdeka.com - Bayi berusia 2,5 tahun berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik di Medan, Minggu (12/4).
Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan pasien bayi itu ternyata memiliki riwayat penyakit jantung, selain juga punya gejala lain yang mengarah ke COVID-19.
"Bayi berjenis kelamin perempuan itu masuk ke RSUP Haji Adam Malik pada Sabtu (11/4) pukul 16.00 WIB dan meninggal pada Minggu (12/4) pukul 03.00 WIB," katanya.
-
Bagaimana cara orang menebak jenis kelamin bayi? Termasuk beberapa mitos ciri-ciri hamil anak perempuan. Di mana kondisi atau tanda-tanda tertentu, dikaitkan sebagai ciri-ciri kehamilan dengan jenis kelamin perempuan.
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Bagaimana cara mengetahui jenis kelamin bayi? Mendeteksi jenis kelamin janin dalam kandungan dapat dilakukan melalui beberapa metode medis yang cukup akurat, sebagai berikut: 1. Ultrasonografi (USG): USG adalah metode yang paling umum dan aman untuk mendeteksi jenis kelamin janin. Biasanya, jenis kelamin janin dapat dilihat melalui USG pada usia kehamilan sekitar 18-22 minggu, meskipun terkadang bisa lebih awal jika posisi janin memungkinkan.
Tim medis RSUP Haji Adam Malik sudah mengambil swab untuk memastikan apakah bayi itu positif terpapar COVID-19 atau tidak.
"Tadi langsung diambil sampel swabnya," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data update RSUP Haji Adam Malik, hingga Minggu jumlah pasien positif COVID-19 berjumlah 3 orang. Sedangkan untuk PDP yang dirawat berjumlah 10 orang, serta yang sembuh masih 8 orang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca Selengkapnya