Bayi Prematur 1,5 Kg Diduga Meninggal Usai Pemotretan ‘Newborn’ untuk Konten Klinik, Kasusnya Viral
Tengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Tengah viral, bayi prematur ini diduga meninggal usai dibuat konten 'newborn' oleh klinik.
Bayi Prematur 1,5 Kg Diduga Meninggal Usai Pemotretan ‘Newborn’ untuk Konten Klinik, Kasusnya Viral
Kasus meninggalnya seorang bayi yang lahir dalam keadaan prematur di Tasikmalaya viral di media sosial. Melansir dari unggahan akun instagram @nadiaanastasyasilvera, kakak dari ayah korban menyeritakan kronologinya.
Bayi tersebut lahir pada hari Senin, 13 November 2023 dalam kondisi prematur dengan berat 1,5 kilogram.
Bayi pun dirawat intensif di inkubator. Namun, tak berlangsung lama, bayi ini diduga jadi konten pemotretan 'newborn' dimana seharusnya bayi ini dirawat secara intensif.
Usai diperbolehkan pulang pada 14 November 2023 oleh klinik, bayi ini meninggal dunia.
Dalam unggahan instagram, Nadia mengunggah beberapa foto yang menjelaskan kronologi meninggalnya bayi prematur ini.
Awalnya, pada Senin (13/11) pukul 16.00 Nisa Armilla, adik iparnya datang ke Klinik Alifa merasakan kontraksi di usia kehamilan 9 bulan tepatnya 36 minggu. Sebelumnya, Nisa memang biasa kontrol kehamilannya di klinik tersebut dengan seorang bidan.
Namun sore itu, Nisa diminta pulang ke rumah karena baru pembukaan dua. Lalu tepat jam 8 malam, suami membawa istrinya kembali ke klinik tersebut. Menurut kronologi, mereka tak dilayani dengan baik. Para bidan justru terus sibuk dengan handphonenya masing-masing.
Berdasarkan kronologi, Nisa mengeluh kesakitan, bidan mengatakan jika baru pembukaan 2 dan belum waktunya melahirkan.
Bidan sibuk dengan handphone dan tidak memberi edukasi harus bagaimana agar proses persalinan lancar.
Setelah Nisa menangis kesakitan, barulah para bidan ini memberi tindakan. Singkatnya, pada 13 November pukul 22.00 WIB bayi lahir.
Menurut Erlangga, suami Nisa, bidan tersebut menjadikan istri dan anaknya bahan praktik untuk mahasiswa yang ada di sana.
Tidak Dirawat Usai Melahirkan
Usai melahirkan, bidan menyuruh istrinya pergi ke kamar mandi sendiri untuk membersihkan badan dari darah-darah yang tersisa usai persalinan.
Berat awal yang ditimbang di klinik 1,7 kg, namun pihak klinik tidak memberi tahu informasi seperti tinggi bayi dan jenis kelamin, hingga berapa jumlah jahitan.
Diketahui berdasarkan keterangan foto, anak pertama pasangan Nisa dan Erlangga ini berjenis kelamin laki-laki dengan panjang bayi 44 cm.
merdeka.com
Nadia menambahkan bahwa keponakannya yang lahir dalam keadaan prematur ini diduga dijadikan konten untuk foto 'baby born'.
Menurut Nadia, klinik ini melakukan pemotretan ini tanpa memberitahu dan meminta izin pada pihak keluarga.
Pemotretan Tanpa Persetujuan Keluarga
"Bayi 1,5kg kalian beginikan tanpa ada ijin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga. Yang harusnya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan intensif malah kalian buat review dan konten. Dimana hati nurani kalian," tulis Nadia melalui laman Instagramnya. @nadiaanastasyasilvera
merdeka.com
Usai lahir, bayi pasangan Erlangga Surya Pamungkas dan Nisa Armila ini memang sempat dirawat di inkubator.
Namun, bayi yang biasanya ditaruh di inkubator dalam keadaan tak memakai baju justru dipakaiakan baju dua lapis. Bayi kecil ini juga tak dipakaikan kacamata untuk menghalangi sinar secara langsung.
Meninggal Dunia
Sehari setelah melahirkan, ibu dan bayi prematur ini diizinkan pulang ke rumah pada 14 November 2023.
Saat sudah berada di rumah dan sempat bermain serta memberikan susu seperti yang diarahkan oleh pihak klinik, tiba-tiba pukul 21.00 WIB Nisa berteriak sambil menangis kalau detak jantung bayinya tidak terdengar.
Panik, orang tua bayi ini pun terus menerus menelepon bidan di klinik tempat mereka melahirkan, namun tidak ada jawaban. Akhirnya nomor bidan tersebut pun tidak aktif.
instagram.com
Klinik Tutup
Karena tak kunjung ada jawaban, ayah korban pun langsung membawa bayinya ke klinik. Namun sesampainya di sana, klinik tersebut tutup dan dalam keadaan digembok. Bingung, ia pun terus menggedor klinik tersebut hingga dibukakan oleh seorang pria yang didiuga dokter.
Setelah di bawa masuk ke klinik dan dicek, bayi prematur tersebut pun dinyatakan sudah meninggal dunia. Masih tak percaya, keluarga kembali membawa bayi ini ke rumah sakit besar. Disebutkan bahwa bayi ini berbobot 1,5 kg.
Dokter pun mengaku heran bagaimana bisa bayi 1,5 kilogram diizinkan pulang ke rumah hingga akhirnya meninggal dunia.
“Suster dan dokter di sana kaget kenapa ini anak dengan BB hanya 1,5 kg bisa pulang? Minimal inkubator untuk bayi dengan BB 1,5 kg adalah selama tujuh hari atau sepuluh hari,” ucap dokter seperti yang ditulis Erlangga dalam kronologinya.
merdeka.com
Ia juga mengaku jika bayi tersebut lahir tanpa diberi surat lahir oleh klinik terkait. Bahkan untuk bukti pembayaran, mereka hanya memakai kertas kosong dengan tulisan tangan saja. Bahkan untuk surat kematian sang bayi pun di urus dan diberikan oleh pihak rumah sakit.
Viral
Pihak keluarga pun sudah membuat laporan ke pihak kepolisian. Mereka pun terus berusaha dan tak menyerah serta berharap mendapat keadilan atas meninggalnya bayi tersebut. Kasus ini pun viral dan membuat warganet ikut marah akan hal ini.
"Mereka punya jasa membantu persalinan atau jasa photo session?
Ko b*d*h semua isinya? Gak ada izin juga, klinikny bener-bener jahat," tulis @dev_devinaa.
"Miris nih paramedisnya. Harus dicabut izin + dipidanakan semua yang terlibat," tulis @jariberkah.
"Harus diproses supaya keluarga korban dapet keadilan seadil-adilnya! gila banget kayak gak belajar etika profesi," tulis @Jbongwon.