Belasan siswa SD di Lebak diduga keracunan alami mual & muntah
Merdeka.com - Belasan siswa SDN II Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak diduga keracunan makanan yang dijual pedagang di sekitar sekolah setempat.
"Semua siswa yang mengalami keracunan itu ditangani Puskesmas Mandala dan tidak menjalani perawatan inap," kata Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah dilansir Antara, Senin (31/7).
Para siswa yang diduga keracunan itu tercatat 15 orang dan mereka mengalami gejala mual-mual dan muntah. Mereka para siswa itu cepat ditangani tenaga medis Puskesmas Mandala untuk mendapat pengobatan.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Selanjutnya, para siswa itu diperbolehkan pulang karena kondisi tubuhnya membaik. Berdasarkan keterangan siswa yang diduga keracunan itu setelah mengkonsumsi makanan sosis dan kornet.
Karena itu, pihaknya mengambil sample makanan untuk diketahui penyebaran keracunan melalui laboratorium daerah. "Kami berharap siswa yang diduga keracunan itu kembali sembuh," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengimbau para siswa SD dan SMP agar teliti jika jajan makanan di sekolah. Apabila, makanan itu tidak bersih tentu jangan dibeli karena bisa menimbulkan penyakit.
"Kami ke depan semua sekolah itu memiliki kantin sehat," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SDN Blok I Cilegon Buang Safrudin mengatakan 33 siswa dari kelas 1 B terpaksa dipulangkan untuk mencegah penularan cacar air kepada siswa lainnya
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca Selengkapnya