Belum ada tersangka kasus bayi 'terpanggang' di inkubator RS
Merdeka.com - Sampai sekarang polisi belum menetapkan tersangka kasus bayi Fadhlan Khairy Al-Faiq (5) yang terpanggang di inkubator akibat keteledoran rumah sakit. Muhammad Fadli (31), ayah bayi masih terus menunggu proses hukum itu sampai ada orang yang bertanggung jawab secara hukum.
"Perkembangannya sekarang belum ada menemukan tersangka. Saya tidak tahu kenapa, padahal sudah reka ulang, beberapa saksi perawat, dokter dan saya sudah memberi keterangan," kata Fadli kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Fadhlan Khairy Al-Faiq yang baru berusia 5 hari merupakan anak pasangan Muhammad Fadli (31) dan Rafikah (28), warga Jalan Parinring Dalam I Nomor 4, Perumnas Antang, Manggala, Makassar. Kedua bayi itu lahir di RSIB Bunda di Jalan Pengayoman Blok F9 nomor 25, Panakkukang, Makassar.
-
Apa harapan Hanafi Hasan untuk kasus KDRT Cut Intan Nabila? "Saya tetap, hukum tetap berjalan yang seadil-adilnya, hukum tetap berjalan yang seadil-adilnya," tutup Hanafi Hasan.
-
Bagaimana PS HW berharap masalah ini diselesaikan? 'Jika setelah terjadi investigasi terbukti terjadi pelanggaran, kami harap Komite Disiplin PSSI dapat memberikan sanksi kepada wasit yang bersangkutan.
-
Bagaimana cara mencegah kejadian serupa? 'Jangan kasus seperti ini udah kejadian, terus selesai begitu saja. Harus ada langkah pencegahan untuk ke depannya,' tutup Sahroni.
-
Bagaimana Ganjar berharap MK mengadili? 'Tim akan segera mendaftarkan itu, dan mudah-mudahan ini akan membuka tabir, dan tentu saja harapan kita MK-lah yang nanti mengadili ini dengan baik, dan bisa mengembalikan marwah demokrasi kita agar sesuai dengan harapan dan aturan,' kata Ganjar dalam konferensi pers di Posko Pemenangan, Kamis (21/3).
-
Bagaimana Fadil menepati janjinya? Fadil pun menepati janjinya.
-
Apa harapan Mahfud untuk Maruli Simanjuntak? Dia pun mendorong agar menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu untuk segera bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. 'Jadi ya kita dukung dan dorong agar Pak Maruli segera bekerja dengan baik dan profesional,' ungkap Mahfud di Universitas Budhi Dharma, Kota Tangerang, Rabu (29/11).
Sebenarnya Rafika melahirkan bayi kembar laki-laki yang diberi nama Fadhlan Khairy Al-Faiq dan Fayyadh Zafram Al Faiq. Keduanya lahir secara normal tapi prematur karena tujuh bulan sudah lahir. Karena itu keduanya membutuhkan bantuan inkubator.
Setelah dua hari dua malam dirawat di inkubator, kondisi Fadhlan Khairy justru kian memburuk. Badanya menguning dan kadang membiru. Napasnya juga bermasalah hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIB) Cathernia Booth di Jalan Arif Rate, Makassar.
Di RS Cathernia Booth terkuak, saat diperiksa ternyata punggung Fadhlan Khairy Al-Faiq melepuh. Penyebabnya diduga karena kepanasan saat di dalam inkubator RSIB Bunda, hingga akhirnya meninggal. Sementara saudara kembarnya Fayyadh Zafram Al Faiq masih hidup.
Menurut Fadli, sampai sekarang istrinya masih trauma dengan kasus itu. Maka dari itu dia bertekad terus mengawal kasus kematian salah satu putranya tersebut. Perwakilan RSIB Bunda, kata dia, sebenarnya sudah bersilaturahmi dan menyampaikan permintaan maaf kepadanya.
"Saya beri masukan dan kritik. Saya bilang, saya terima untuk silaturahmi. Mereka juga meminta maaf, saya terima. Tapi mengenai proses hukumnya, saya tegaskan tetap terus berjalan, sampai ada yang menjadi tersangka," terang Fadli.
Menurut Fadli, kasus ini juga sudah ditangani oleh Polrestabes Makassar dengan membentuk tim investigasi. Ombudsman juga sudah memanggilnya untuk meminta keterangan, termasuk perawat-perawat di RSIB Bunda. "Tapi saya tidak tahu kok belum ada yang jadi tersangka," ujarnya.
"Harapan terbesar saya, mudah-mudahan ini kasus bisa diusut tuntas sehingga tidak ada kejadian terulang pada bayi-bayi berikutnya. Jadi pelajaran bagi rumah sakit, perawat dan dokter," kata Fadli menegaskan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca Selengkapnya