Intan selama ini memilih bungkam terkait dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya dari suaminya, Armor Toreador. Simak cerita selengkapnya!
Paman Intan, Hanafi Hasan, sangat merasa tertekan dan terkejut ketika mengetahui bahwa keponakannya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. "Bagi keluarga, om Intan pasti merasakan tekanan yang luar biasa. Kemarin dia juga sangat terkejut karena saya bukan tipe orang yang gampang berbagi cerita," kata Cut Intan Nabila di Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (18/8/2024).
Menurut Intan, keluarganya tidak terlalu memahami rincian tentang kasus ini. Bahkan, tidak ada satu pun dari mereka yang benar-benar mengerti secara mendalam mengenai masalah yang sedang dihadapinya.
Orang lain juga bertanya?
Apa yang dialami Cut Intan Nabila?
Ditemani Mulan Jameela, Cut Intan Nabila Beberkan Kasus KDRT yang Dialaminya dan Singgung Kondisi Buah Hatinya
Kenapa Cut Intan Nabila bertahan?
Intan benar-benar wanita yang kuat; ia mengaku bertahan demi ketiga anaknya.
Siapa yang menjadi korban KDRT?
Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami. Wajah lebam menjadi bukti nyata yang nampak atas tindakan negatif dari sang suami.
Apa itu kasus KDRT?
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya. KDRT dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban, seperti luka, trauma, depresi, stres, atau bahkan kematian.
Intan berharap pengalaman yang dialaminya bisa menjadi pelajaran bagi perempuan lain yang menghadapi masalah serupa. Sebagai seorang wanita, Intan ingin agar para korban berani berbicara dan tidak mengisolasi diri seperti yang pernah ia lakukan.
"Yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga harus speak up dan tidak boleh terlalu banyak menutup diri seperti saya yang lalu," pintanya.
Intan membantah kabar yang menyatakan bahwa dia telah mencabut laporan polisi terhadap suaminya. Dia menegaskan bahwa penderitaan yang dialaminya akibat tindakan Armor, suaminya, telah berlangsung selama beberapa tahun.
"Saya sebagai korban selama lima tahun ini, sudah cukup banyak derita dan hidup seperti neraka ibaratnya. Jadi sudah tidak akan mundur, untuk proses hukum ini akan terus dilakukan," kata Intan.
Hanafi Hasan, sebagai paman, menginginkan agar proses hukum dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada. Ia juga berharap agar tuduhan KDRT yang dialami Intan diperlakukan secara adil.
"Saya tetap, hukum tetap berjalan yang seadil-adilnya, hukum tetap berjalan yang seadil-adilnya," tutup Hanafi Hasan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Artikel ini ditulis oleh
Editor Maya Tyas Anggraini