Ditemani Mulan Jameela, Cut Intan Nabila Beberkan Kasus KDRT yang Dialaminya dan Singgung Kondisi Buah Hatinya
Cut Intan akui ingin fokus di kasus KDRT, ungkap hal ini saat disinggung soal gugatan cerai.
Ditemani Mulan Jameela, Cut Intan Nabila Beberkan Kasus KDRT yang Dialaminya dan Singgung Kondisi Buah Hatinya
Intan mengungkapkan rasa khawatirnya mengenai banyaknya perempuan yang mungkin masih memilih untuk tidak berbicara tentang kekerasan dalam rumah tangga. Ia mengajak semua wanita untuk bersuara dan menentang kekerasan yang terjadi di lingkungan rumah.
"Apapun yang terjadi, di luar sana tentu ada banyak perempuan seperti kita yang masih memilih untuk diam. Mari kita bersuara bersama dan melawan segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga," ujarnya.
-
Bagaimana Cut Intan Nabila memperlihatkan bukti KDRT? Dalam unggahan Instagram terbarunya, ia memperlihatkan bukti kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, Armor Toreador.
-
Bagaimana Cut Intan Nabila ingin para korban KDRT bersikap? "Yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga harus speak up dan tidak boleh terlalu banyak menutup diri seperti saya yang lalu," pintanya.
-
Apa yang dilakukan Mulan terkait kasus KDRT? Mulan Jameela menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap kasus KDRT yang dialami oleh Cut Intan Nabila.
-
Siapa yang merasa tertekan dan terkejut dengan kasus Cut Intan Nabila? Paman Intan, Hanafi Hasan, sangat merasa tertekan dan terkejut ketika mengetahui bahwa keponakannya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
-
Kenapa Mulan Jameela mendukung Cut Intan? Menurut Mulan, keberanian Intan dalam mengungkapkan pengalaman kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya merupakan tindakan yang sangat berani, mengingat tidak semua perempuan memiliki keberanian yang sama untuk melakukannya.
-
Kenapa Cut Intan Nabila merasa tertekan saat berbagi cerita? 'Bagi keluarga, om Intan pasti merasakan tekanan yang luar biasa. Kemarin dia juga sangat terkejut karena saya bukan tipe orang yang gampang berbagi cerita,' kata Cut Intan Nabila di Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (18/8/2024).
Ibu dari tiga anak ini juga menekankan pengaruh trauma yang dialaminya. Intan mengatakan bahwa pemulihan dari trauma itu memerlukan waktu yang cukup lama dan berharap tidak ada orang lain yang harus merasakan penderitaan yang sama.
"Proses penyembuhan dari trauma memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, kita tidak boleh membiarkan orang-orang tetap terjebak seperti Intan yang dulu. Mari kita bersama-sama berjuang untuk keadilan, terutama bagi perempuan di Indonesia," tambahnya.
Intan menyatakan bahwa anak-anaknya menerima dukungan dari anggota keluarga serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait situasi yang mereka hadapi. Ia juga menegaskan bahwa anak-anak mendapatkan bantuan psikologis untuk membantu mereka dalam menghadapi kondisi yang dialami oleh keluarga mereka.
"Anak-anak saat ini tentunya mendapatkan dukungan dari keluarga serta pendampingan dari KPAI," ungkapnya.
Intan juga menyatakan bahwa mereka sedang berusaha untuk berkonsultasi dengan psikolog anak, mengingat dampak kekerasan yang mungkin berpengaruh pada kesehatan mental anak-anak, meskipun tidak tampak secara fisik.
"Kami juga berusaha menghadirkan psikolog anak, karena sering kali anak-anak menyaksikan perilaku orang tua yang mungkin melibatkan kekerasan. Meskipun tidak selalu tampak secara fisik, dampak mental pasti ada dan perlu untuk dikonsultasikan," tambahnya.
Intan juga telah menjadwalkan konsultasi lebih lanjut di rumah sakit untuk bayi mereka. "Untuk bayi, sama saja, besok kita akan kembali ke rumah sakit untuk konsultasi," jelasnya.