Cut Intan Nabila Cerita Tentang Reaksi Keluarga Usai Tahu Alami KDRT oleh Armor Toreador
Paman Intan, Hanafi Hasan, merasakan kepedihan yang mendalam dan rasa syok yang luar biasa
Paman Intan, Hanafi Hasan, merasakan kepedihan yang mendalam dan rasa syok yang luar biasa ketika mendengar kabar bahwa keponakannya telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Perasaannya campur aduk, antara marah dan sedih, menyaksikan orang yang dicintainya terjerat dalam situasi yang sangat menyakitkan ini.
Cut Intan Nabila Cerita Tentang Reaksi Keluarga Usai Tahu Alami KDRT oleh Armor Toreador
"Untuk keluarga juga, pasti om Intan tertekan banget, kemarin juga syok banget karena memang saya itu bukan tipe orang yang mudah bercerita," ucap Cut Intan Nabila dikutip dari Kapanlagi.com.
Menurut Intan, keluarganya tampaknya kurang paham mengenai rincian kasus yang sedang dihadapinya. Ironisnya, tidak ada satu pun anggota keluarganya yang benar-benar mengerti secara mendalam tentang permasalahan yang dia hadapi. Hal ini membuat Intan merasa seolah berjuang sendirian dalam menghadapi situasi yang kompleks ini.
Ironisnya, tidak ada satu pun anggota keluarganya yang benar-benar mengerti secara mendalam tentang permasalahan yang dia hadapi.
Hal ini membuat Intan merasa seolah berjuang sendirian dalam menghadapi situasi yang kompleks ini.
Intan berharap pengalaman yang dialaminya bisa menjadi pelajaran berharga bagi perempuan-perempuan lain yang menghadapi masalah serupa.
Sebagai seorang wanita, ia ingin mendorong para korban untuk berani berbicara dan tidak menyimpan rasa sakit sendiri, seperti yang pernah ia lakukan.
"Yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga harus speak up dan tidak boleh terlalu banyak menutup diri seperti saya yang lalu," jelasnya.
Intan dengan tegas membantah kabar yang beredar mengenai pencabutan laporan kepolisian terhadap suaminya. Ia menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, hidupnya dipenuhi penderitaan akibat tindakan Armor, suaminya. Intan menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dalam menghadapi masalah ini.
"Saya sebagai korban selama lima tahun ini, sudah cukup banyak derita dan hidup seperti neraka ibaratnya. Jadi sudah tidak akan mundur, untuk proses hukum ini akan terus dilakukan," terangnya.
Hanafi Hasan, sebagai paman, menegaskan pentingnya agar proses hukum berjalan sesuai aturan yang ada. Ia berharap agar kasus dugaan KDRT yang menimpa Intan dapat ditangani dengan keadilan yang seutuhnya.
"Saya tetap, hukum tetap berjalan yang seadil-adilnya, hukum tetap berjalan yang seadil-adilnya," kata Hanafi.