Ditinggalkan Sejak Usia 3 Tahun, Perempuan ini Tanya 'Boleh Enggak Saya Membenci Ibu Kandung?'
Salah satu peserta sesi curhat dalam kajian Ustaz Hanan Attaki membeberkan isi hati.
Salah satu peserta sesi curhat dalam kajian Ustaz Hanan Attaki mencurahkan isi hati. Dia secara terang-terangan mengaku jika menaruh kebencian mendalam ke sang ibu kandung.
Bukan tanpa alasan, ternyata wanita itu telah ditinggalkan sang ibu sejak masih berusia balita. Dia kemudian terpaksa diasuh oleh nenek hingga sanak saudara.
Lewat momen itu, dia berharap jika keberadaan sang ibu bisa diketahui. Dia bahkan mendapat nasihat mulia dari Ustaz Hanan Attaki. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Ungkap Kebencian ke Ibu Kandung
Seorang jemaah dalam kajian Ustaz Hanan Attaki di Semarang menceritakan kisah hidupnya dalam sesi curhat. Momen tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat milik akun Instagram @ayah_amanah beberapa waktu lalu.
"Salah satu peserta Sharing Time di Semarang yang lagi mencari keberadaan ibunya," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Melalui kesempatan itu, seorang wanita bernama Intan menuturkan jika memiliki rasa benci mendalam kepada sang ibu. Sebab, dia mengaku jika ada perilaku sang ibu di masa lalu yang membuatnya terpaksa hidup tanpa kasih sayang kedua orangtua.
"Saya mau tanya, boleh enggak saya membenci ibu kandung saya yang telah melahirkan saya? Beliau meninggalkan saya sejak umur tiga tahun sampai saya sekarang 31 tahun," ungkapnya.
Ditinggalkan Sejak Kecil
Lantaran ditinggalkan kedua orangtua usai bercerai, Intan beserta kakak kandungnya harus dirawat oleh nenek hingga sanak saudara lainnya.
Semasa itu pula, sang ibu diungkapnya tak pernah menjenguk atau sekadar bertanya kabar. Alhasil, dia hanya mengetahui nama sang ibu saja lewat rapor sekolahnya semasa kecil.
"Dari kecil, saya dirawat oleh nenek saya dan uwak saya. Saya hanya tahu nama ibu saya di rapor SD saya. Sekarang pun saya juga telah menjadi ibu, anak saya tiga," katanya.
Selain mengaku menaruh kebencian mendalam, di sisi lain Intan tetap berharap agar keberadaan sang ibu dapat diketahui.
"Semoga lewat kajian ini, ada yang bisa tahu keberadaan ibu saya. Nama ibu saya Nurul Isfu Isbandiah," ujarnya.
Nasihat Ustaz Hanan Attaki
Kepada salah satu peserta kajiannya, Ustaz Hanan Attaki memberi tanggapan atas kisah pilu yang diungkap di forumnya.
Ustaz berdarah Aceh itu memberi nasihat agar Intan senantiasa dapat mengamalkan sejumlah doa meski rasa benci diungkapnya tak bisa dikendalikan manusia.
"Itu termasuk ke dalam hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Tapi Allah mengajarkan kita untuk berdoa, intinya 'Ya Allah jangan Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak mampu memikulnya'. Jadi mba coba sering-sering baca itu," jelas Ustaz Hanan Attaki.
Banjir Dukungan
Kisah pilu milik wanita bernama Aulia Intan itu menuai banyak air mata dari warganet. Banyak pula di antaranya yang membanjiri kolom komentar dengan dukungan dan doa mendalam.
"Ternyata setiap manusia itu diberikan ujian masing-masing oleh Allah 😢," tulis akun @siti_nurhayati84
"Aslinya dia gak benci, hanya rindu dan bertanya-tanya kenapa dia ditinggalkan," tulis akun @n.rahma14
"Mba dimana pun kamu, semangat yaaa mbaaa. I feel you😢❤️," tulis akun @cellyjunita01
"Semangat mbaaaa.. pelukkk syg ❤️ semoga Allah pertemukan di waktu terbaik yaaa," tulis akun @tieauswatunk
"Mbaaaakkkkkk nyesek bgt ya Allah 😭😭😭😭😭😭😭😭😭," tulis akun @tiwwidyan
"Mba @aulia_intan.r 😢 peluk jauh, kuat sekali mba kamu 😭," tulis akun @ririsns