Gadis yang Baru Lulus SMP ini Curhat soal Kepergian Ibunya, Tuai Simpati
Awa kehilangan sosok sang ibunda tercinta saat dirinya akan lulus SMP.
Awa kehilangan sosok sang ibunda tercinta saat dirinya akan lulus SMP.
Gadis yang Baru Lulus SMP ini Curhat soal Kepergian Ibunya, Tuai Simpati
Kematian adalah suatu kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia. Kematian sering datang tiba-tiba dan tanpa diduga. Tidak ada yang bisa mengetahui kapan dan bagaimana saat-saat terakhir seseorang di dunia ini.
Hal inilah yang dialami oleh seorang gadis lulusan SMP yang menceritakan tentang kematian ibunya yang tercinta. Ia merasa sangat sedih dan terpukul ketika mengetahui bahwa ibunya telah pergi untuk selamanya.
Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.
Dalam unggahan yang dibagikan, perekam video tampak mengabadikan momen saat ia menghadiri sebuah pengajian di Bogor yang digelar belum lama ini. Di sana, ia mendengar kisah menyedihkan dari seorang gadis lulusan SMP yang juga hadir di acara tersebut.
Kehilangan Sosok Ibu
Di sana, si gadis yang diketahui bernama Awa itu menceritakan perjalanannya kehidupannya yang cukup tragis. Awa kehilangan sosok sang ibunda tercinta saat dirinya akan lulus SMP.
Awa menjelaskan bahwa ibunya berjuang melawan penyakit stroke sejak ia kelas 6 SD. Saat masuk SMP, Awa memutuskan untuk belajar di pondok pesantren. Selama tiga tahun di pondok, Awa jarang bertemu dengan ibunya, hanya saat dijenguk atau saat libur sekolah.
"Ketika saya kelas 6 SD, ibu saya terkena serangan stroke, dan pada tahun 2021 saya masuk pondok pesantren. Selama tiga tahun di sana, saya jarang bertemu dengan ibu saya. Saya hanya bertemu ibu saat dijenguk atau saat pulang,"
cerita Awa.
Hal itu membuat Awa cemas dengan kondisi ibunya. Setelah lulus SMP, ia bercita-cita masuk SMA biasa agar bisa lebih sering bertemu dan merawat ibunya, mengingat kakak-kakaknya berkuliah di luar kota.Namun, kejadian tak terduga terjadi saat Awa menjalani ujian terakhir di pondok pesantren. Ia mendapat kabar dari saudaranya untuk kembali ke rumah dan pergi ke rumah sakit melihat kondisi ibunya yang sakit. Ibunya mengalami pembengkakan pembuluh darah dan harus ditangani oleh dokter.
Awa merasa sedih dengan kondisi tersebut dan berharap ibunya bisa diselamatkan. Namun, keesokan harinya, Awa mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia.
Merasa terpukul, Awa berusaha tegar menghadapi situasi ini. Ia juga bertanya kepada ustaz tentang cara untuk ikhlas menerima kejadian tersebut.
Buat FIlm
Awa mengatasi kesedihannya dengan melakukan hal yang positif. Ia membuat sebuah film pendek berjudul "Ikhlas" yang didedikasikan untuk ibunya.
Film ini dibuat dengan alat seadanya dan menceritakan tentang seorang anak yang kehilangan ibunya, yang merupakan kisah hidup Awa sendiri.
"Kamu hebat banget, dik! Baru 15 tahun sudah diberi cobaan yang bahkan kalau aku yang ada di posisimu belum tentu aku bisa sekuat kamu! Kamu luar biasa, semoga cita-cita Awa terkabul ya, melangitkan nama Awa dan ibu! Semangat, dik Awa sayang!" tulisnya dalam keterangan unggahan.
Banjir Dukungan dari Warganet
Tak hanya itu saja, beberapa warganet pun tampak ikut terenyuh usai melihat video yang dibagikan tersebut. Tak sedikit dari mereka yang memberikan semangat kepada Awa.
"dek wawa hebat bgt MasyaAllah bisa sedewasa itu🥺💗" komentar warganet.
"de, kmu dewasa bngt. public speaking nya bagus, semoga Allah melapangkan hatimu. semoga hidupmu pnuh kash syg allah ❤️" komentar warganet lainnya.
"mewek aku dee , masyaallah bngett kmu ,semoga kmu jdi orang sukses yah dunia akhirat 🤲" komentar warganet lainnya.
Dari akun TikTok pribadinya @hlwatlftr, terlihat momen kebersamaan Awa dengan ibunya. Dalam keterangannya, Awa mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang telah menemaninya hingga menjadi remaja seperti sekarang.
"Makasi buat apapun yg udh ibu kasih buat aku, ily more then my life, selamat ke surga bidadariku"
tulisnya dalam keterangan unggahan.
Selain itu, Awa juga memperlihatkan film pendek yang ia buat dengan alat seadanya. Film tersebut berjudul "Ikhlas" itu menceritakan tentang seorang anak yang ditinggal oleh ibunya, yang merupakan kisah hidup Awa sendiri.
Awa mengatakan bahwa film tersebut terinspirasi dari artis Zira Shafa yang juga memiliki banyak karya setelah ditinggal oleh suaminya. Film ini didedikasikan untuk ibunya yang telah berpulang.