Benny Laos Meninggal, Mendagri Harap Masyarakat Maluku Utara Tak Terpecah Belah
Pilkada akan tetap berlangsung dan ada aturannya bagi kandidat yang berhalangan nyalon atau meninggal dunia.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berharap masyarakat provinsi Maluku Utara tidak terpecah belah setelah insiden ledakan kapal yang menewaskan Cagub Malut Benny Laos. Tito ingin situasi Maluku Utara tetap kondusif jelang Pilkada.
"Saya tentunya berharap peristiwa ini tidak membuat masyarakat kemudian saling terbelah, apalagi melakukan aksi-aksi kekerasan," ujar Tito di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (13/10).
Tito menyebut, bahwa Pilkada akan tetap berlangsung dan ada aturannya bagi kandidat yang berhalangan nyalon atau meninggal dunia. Menurutnya, kematian Benny Laos adalah suratan takdir.
"Sesuai dengan aturan, ada waktu 7 hari bagi pasangan calon yang ada halangan tetap seperti wafat. Kita enggak tahu dari partai koalisi akan menentukan siapa pengganti yang bersangkutan dan kita ikuti prosedur seperti itu," ujar Tito.
"Ini adalah takdir dari Allah SWT, show must go on, Pilkada harus terus berlanjut untuk mencari pemimpin yang baik di Maluku Utara," tambahnya.
Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos meninggal dunia usai speedboat yang ditumpanginya meledak dan terbakar. NasDem sebagai salah satu partai pengusung Benny sangat berduka atas peristiwa tersebut.
"Nasdem pendukung utama almarhum, kami sedang menunggu kedatangan jenazah yang akan disemayamkan di RSPAD - Jakarta. Kami akan menuntaskan proses pemakaman beliau yang direncanakan hari Selasa," kata Sekjen NasDem Hermawi Taslim pada wartawan, Minggu (13/10).
Menurut Hermawi, NasDem baru akan membahas pengganti Benny di Pilkada Malut setelah semua proses pemakaman selesai.
"Setelah itu kami akan segera berembuk dengan partai-partai pendukung, dengan cawagub dan tim sukses serta keluarga almarhum untuk mengambil langkah cepat dan pasti," kata dia.
Partai NasDem mengaku sangat merasa kehilangan sosok Benny sebagai politisi baik dan cemerlang.
"Almarhum adalah seorang politisi muda Indonesia yang komit dan cemerlang, meninggalkan semua aktivitas lainnya untuk fokus berbakti kepada rakyat melalui politik. Seorang politisi muda yang sangat potensial menjadi negarawan," ujarnya.
Benny meninggal saat kapal speed boat yang ditumpanginya bersandar di Bobong, Taliabu. Saat itu, kapal sedang melakukan pengisian BBM tetapi tidak mematikan mesin. Sementara saat kejadian ada kompor listrik hingga AC menyala.
Speedboat Bella 72 yang dinaiki Benny membawa 33 penumpang. Enam orang termasuk Benny tewas dalam peristiwa itu, sementara lainnya luka-luka.